hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Bisnis  

Nilai Transaksi Niaga Elektronik 2024 Diproyeksikan Mencapai Rp487 Triliun

Nilai Transaksi Niaga Elektronik 2024 Diproyeksikan Mencapai Rp487 Triliun/Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso memprediksi atau memproyeksikan, nilai transaksi niaga elektronik 2024 mencapai Rp487 triliun.

Dia mengatakan, nilai transaksi ini mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun sebelumnya yaitu Rp453 triliun.

Adapun Harbolnas 2024 ini sendiri akan berlangsung pada 10—16 Desember 2024.

“Kita dukung produk-produk dalam negeri agar ekonomi kita bergerak. Kami berharap agar ada multiplier effect dari penyelenggaraan Harbolnas 2024, yaitu tidak hanya meningkatkan penjualan produk dalam negeri, melainkan juga meningkatkan sektor transportasi dan logistik, khususnya pengiriman barang, dan sektor-sektor lainnya,” jelas Mendag.

Bahkan, Mendag mendedikasikan secara khusus penjualan produk UMKM dan produk dalam negeri pada Harbolnas tahun ini, yaitu pada 10—11 Desember 2024 dan 13—16 Desember 2024.

Dia menerangkan, pada tahun ini, jumlah peserta Harbolnas tercatat sebanyak 407 peserta yang meliputi pedagang (merchant), ritel daring, hingga penyedia layanan lokapasar.

Dia mengatakan, nilai transaksi produk lokal pada Harbolnas merefleksikan daya saing UMKM di platform niaga elektronik.

Nilai transaksi Harbolnas 2024 dapat meningkat hingga 13—16 persen dari total transaksi Harbolnas sebelumnya.

Selain itu, dia juga berharap agar terjadi peningkatan kontribusi nilai transaksi produk lokal di atas 50 persen dari total nilai transaksi sepanjang Harbolnas 2024.

Sementara untuk nilai transaksi Harbolnas terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.

Total nilai transaksi Harbolnas 2023 sebesar Rp 25,7 triliun atau meningkat 182 persen dari penyelenggaraan pertamanya pada 2019.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dari sisi perdagangan tecermin dari pertumbuhan niaga elektronik yang signifikan seiring dengan meningkatnya penerimaan dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring.

“Nilai transaksi niaga elektronik Indonesia berdasarkan data Bank Indonesia pada 2023 adalah sebesar Rp453 triliun. Pada 2024, nilai ini diproyeksikan meningkat menjadi Rp487 triliun,” ujarnya.

Jumlah pengguna platform niaga elektronik di Indonesia juga terus meningkat.

Pada 2024, jumlahnya diperkirakan mencapai 65,65 juta pengguna atau meningkat 11,9 persen dari 2023 yang sebesar 58,63 juta.

Begitu pula persentase pelaku usaha UMKM yang berdagang daring yang secara nasional meningkat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, persentase UMKM yang berdagang daring adalah sebesar 37,79 persen dari total keseluruhan UMKM.

“Dengan demikian, maka platform niaga elektronik ini perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh UMKM untuk merambah pasar yang lebih luas, ehingga nantinya bisa merambah pasar ekspor,” ucapnya.

pasang iklan di sini