hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Nilai Tambah Berkomunitas sebagai Kegiatan Selingan

Bergaul bareng teman kurang lengkap rasanya jika belum bergabung dengan komunitas. Sekecil apa pun lingkup komunitas itu, anda tetap dapat memetik manfaat tertentu dari relasi sosial yang terjalin.

PERNAH merasakan pengalaman sebagai anggota komunitas? Bergabung dengan komunitas itu menyenangkan. Pergaulan jadi meluas dan jumlah pertemanan pun semakin banyak, Bahkan dari seluruh dunia. Seseorang yang tadinya minder bisa berubah menjadi pribadi yang lebih aktif. Tentu setelah mereka mengikuti berbagai kegiatan di komunitas.

Biarpun komunitas hanyalah sebuah grup kecil-kecilan, mengikuti komunitas tidak kalah serunya dengan organisasi lainnya. Siapa pun boleh bergabung secara sukarela asalkan punya keinginan yang kuat dan motivasi tinggi. Jadi, bergabung di komunitas bisa menjadi kegiatan ekstra yang berguna. Semacam alternatif sehat di saat tidak ada kesibukan pekerjaan atau sekolah.

Sayangnya, tidak semua orang tertarik untuk bergabung di komunitas. Sebagian beralasan bahwa komunitas itu identik dengan membuang-buang waktu, pemborosan uang, sampai rencana kegiatan yang berakhir hanya sebagai wacana saja alias tidak jadi. Minimnya keberadaan komunitas bisa menjadi alasan kesalahpahaman hingga mereka tidak tahu apa-apa soal komunitas. Maka dari itu, kehadiran komunitas diciptakan sebagai wadah dalam mengumpulkan suatu ide dan gagasan bagi para peminatnya.

Berikut beberapa komunitas unik yang patut dikenali.

Komunitas Hong

Bagi pencinta permainan tradisional, pastinya sangat rindu memainkannya di tengah maraknya game online. Meski sudah ketinggalan zaman, bermain permainan tradisional sangatlah mengasyikkan. Selain mengasah kreativitas, permainan tradisional sangat asyik dimainkan bareng teman-teman kelompok umur yang sama. 

Mengenai Hong, nama tersebut diambil dari kebiasaan anak-anak saat bermain petak umpet, yaitu hong kapanggih! atau ‘bertemu dengan alam’. Secara umum, Hong bisa diartikan sebagai tanda dimulainya suatu permainan dengan cara tangan ditepuk. Zaini Alif, pendiri Komunitas Hong menyebut pentingnya melestarikan permainan tradisional yang hampir punah. Caranya? Dengan memperjuangkan agar permainan tradisional digandrungi anak-anak milenial.

Zaini menerapkan prinsip pada semua anggota Komunitas Hong adalah “Kebersamaan, Keceriaan, dan Kesenangan yang hakiki.” Maknanya, permainan tradisional itu tidak hanya dimainkan saja, tetapi harus lebih dihargai dan dijaga sampai hari tua nanti supaya tidak tergerus oleh mainan yang diklaim lebih canggih. 

Secara rutin, Komunitas Hong menyediakan Festival Kolecer, Workshop Sarung, dan Lomba Kreasi Mainan di Museum Permainan Tradisional Nusantara secara massal. Fakta uniknya, Komunitas Hong pernah menampilkan permainan tradisional hingga ke mancanegara, bahkan pernah memperoleh pujian dari duta besar di sana.

Komunitas Aleut!

Dilihat dari namanya saja, Komunitas Aleut! identik dengan berwisata ke berbagai tempat bersejarah. Bagi yang belum tahu, anggota Komunitas Aleut! tidak hanya sekadar berkunjung layaknya wisatawan lain, tapi juga berpartisipasi dalam melestarikan benda pusaka sekaligus menjaga lingkungan di area bersejarah supaya tidak dirusak oleh pihak tak bertanggung jawab. Maka dari itu, jalan-jalan tidak harus mahal dan bisa berkunjung ke mana saja tanpa harus mengeluarkan biaya.

            Mengenai asal-usulnya, Komunitas Aleut! lahir dari gagasan panitia ospek jurusan Sejarah Universitas Padjajaran Bandung yang berniat ingin mengubah konsep ospek. Mereka berpikir bahwa ospek itu tidak selamanya menggunakan cara kekerasan sehingga harus diubah persepsinya biar lebih damai.

            Setelah berbagai ide, mereka akhirnya sudah menemukan konsep yang tepat, yaitu pendekatan sejarah dan budaya. Hal inilah yang mendorong lahirnya Komunitas Aleut! sebagai komunitas jalan-jalan terbesar se-Indonesia dan jumlah anggotanya justru berasal dari berbagai kalangan usia sehingga tidak ada kata terlambat untuk belajar sejarah.

            Agar tak minder, mari bergabung di komunitas ini supaya hati kamu tidak galau dan sudah saatnya untuk mengenalkan sejarah sejak dini!

Komunitas Asep Asep

Komunitas Asep Asep bisa jadi tempat pelabuhan kamu jika kamu memiliki nama Asep di KTP atau akta kelahiran asli tanpa unsur pemalsuan. Tujuan Komunitas Asep adalah mengajarkan prinsip gotong royong di antara sesama pemilik nama Asep. Yaitu kesuksesan, spiritual kuat, keberanian dalam mencapai tujuan, dan menjunjung tinggi solidaritas tanpa perpecahan. Berbagai kegiatan ala Asep seperti Kurawa (Kurban Asep untuk Warga), Arjuna (Asep Rescue Terjun Bencana), Konperensi Asep Asep, dan Asep Award patut dicoba demi menambah keakraban.

Tidak hanya seputar nama, Komunitas Asep Asep mulai terjun ke dunia kewirausahaan dimana karyanya sangat diakui di Indonesia bahkan dunia. Karya kebanggaan yang merupakan hasil jerih payah para anggota di antaranya Tahu Sutera Asep, Keripik Pedas Asep, dan Busana Pakaian buatan Asep.

Jogja Hip Hop Foundation

Menyanyi Hip Hop adalah hobi yang mengasyikkan karena terkenal dengan cara menyanyinya dalam tempo cepat dan kata-katanya sarat akan makna cinta damai. Tetapi apa rasanya jika merasakan sensasi bernyanyi Hip Hop sambil diiringi gamelan dengan bahasa Jawa? Jawabannya bisa didapatkan di Jogja Hip Hop Foundation.

Jika ingin bergabung dengan mereka, kamu wajib mengetahui dasar-dasar bahasa Jawa secara fasih lalu dituangkan dalam lagu. Temanya bisa berupa apa saja baik kritik sosial, romantis, maupun underground rock. Persyaratan lainnya, menguasai berbagai kesenian khas Jawa. Yang pasti, paduan antara Hip Hop dan bahasa Jawa menghasilkan kombinasi unik sebagai produk lintas budaya.

            Salah satu lagu yang paling hits adalah “Jogja Istimewa”. Lagu ini pernah menggemparkan permusikan Indonesia akibat fenomena Pertentangan Rancangan Undang-Undang Daerah Istimewa Yogyakarta. Liriknya berkisar seputar Kota Yogyakarta yang makin semrawut. Lalu ada juga lagu berbahasa Indonesia yaitu “Busung Lapar di Lumbung Padi” yang menceritakan tentang kondisi pemerintahan di era Orde Baru dengan perilaku KKN yang merajalela.

Kejar Mimpi

            Setara dengan bakti sosial, bergabung di Komunitas Kejar Mimpi berarti mengasah simpati dan empati sejak dini. Di sini anggota merasakan kepedulian terhadap orang-orang tidak mampu. Sesuai tujuannya yaitu mewujudkan mimpi-mimpi generasi muda Indonesia dengan sejuta harapan. Anda diminta untuk menyisihkan uang saku kamu sebagai tanda solidaritas terhadap mereka.

            Aspek dari Kejar Mimpi adalah Filantropi, Lingkungan Hidup, Pembangunan Ekonomi Sosial, dan meraih Pendidikan setinggi Langit. Jadi, jangan ragu untuk bergabung dengan Kejar Mimpi demi mewujudkan Indonesia yang lebih baik sekaligus Memajukan Indonesia sebagai negara ramah sosial berkat peran kamu sebagai volunteer.

Komunitas Batik Tulis Nusantara

Setiap tanggal 2 Oktober, bangsa Indonesia diwajibkan berpakaian batik selama satu hari. Bergabung di “Komunitas Batik Tulis Nusantara” adalah kuncinya. Selain mengenal batik sebagai pakaian, anda akan diajari cara membuat batik secara langsung dengan menggunakan metode canting. Tersedia juga pilihan variasi batik untuk pembuatannya. Dengan strategi unik, anda akan menarik perhatian para pengunjung seolah-olah batik itu murni jerih paya sendiri.             Agar lebih diakui, beranikan diri memeragakan batik di pameran nasional dan internasional. Yakini bahwa mencintai batik sekaligus sebagai wujud menjaga kebudayaan anak bangsa. Batik bisa digunakan sebagai pakaian sehari-hari di acara apa pun. Jangan anggap batik hanya untuk acara formal atau semiformal. Seorang Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan, sedemikian kepincutnya pada batik. Ia patut didaulat sebagai duta batik Indonesia.●(Zian)

pasang iklan di sini