JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia November 2020 mencapai 15,28 miliar dolar AS. Jumlah ini meningkat 6,36 persen dibanding ekspor Oktober 2020, yaitu senilai 14, 36 miliar dolar AS.
Demikian juga dibanding November 2019 senilai 13, 94 miliar dolar AS setara dengan peningkatan sebesar 9,54 persen.
Ekspor nonmigas November 2020 mencapai 14,51 miliar dolar AS, naik 5,56 persen dibanding Oktober 2020 yang senilai 13,75 dolar AS. Demikian juga jika dibanding ekspor nonmigas November 2019, naik 12,41 persen dengan angka 12,91 milar dolar AS.
“Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–November 2020 mencapai 146,78 miliar dolar AS atau menurun 4,22 persen dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor nonmigas mencapai 139,49 miliar dolar AS atau menurun 2,18 persen,” ujar Kepala BPS Suhariyanto, dalam video conference di kantornya, Jakarta, Senin (16/10/20).
Suhariyanto mengungkapkan sektor pertanian mencatat pertumbuhan yang tertinggi yaitu sebesar 6,33 persen di banding bulan sebelumnya. Sektor pertanian pada November 2020 menyumbang 0,45 miliar dolar AS. Jumlah ini meningkat tajam dibanding November 2019 sebesar 33,33%. Demikian juga Januari-November 2020 dibanding Januari-November 2019 naik 13, 64%.
“Untuk hasil pertanian adalah hasil hutan bukan kayu lainnya, aromatik dan rempah-rempah, buah-buahan, cengkeh, dan sarang burung,” katanya.
Sebagai catatan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga berapa waktu lalu pernah mengungkapkan volume ekspor sarang burung walet periode Januari-September 2019 masih sebesar 205,71 juta dolar AS, sedangkan periode sama 2020 menjadi 276,58 juta dolar AS.







