DIA wanita paling tajir di Asia. Dia CEO dan pendiri maskapai penerbangan murah Vietnam VietJet. Namanya Nguyen Thi Phuong Tao, 48 tahun. Nguyen merintis VietJet dari nol. Sebagai maskapai penerbangan murah pertama di Vietnam, VietJet diluncurkan Desember 2011. Ia bersumpah akan mendisrupsi industri penerbangan Vietnam yang kala itu didominasi maskapai BUMN.
Lima tahun kemudian, VietJet mengoperasikan lebih dari 40 persen penerbangan di Vietnam. Pendapatannya US$1,2 miliar. Pada Februari 2017 lalu, VietJet juga melantai di bursa saham Vietnam. Sukses VietJet membawa Nguyen menjadi satu-satunya miliarder wanita di Asia Tenggara. Estimasi Majalah Forbes, kekayaan Nguyen mencapai US$1,8 miliar (2017).
Setamat belajar ekonomi dan keuangan di Uni Soviet (kini Rusia) pada era 1980-an, Nguyen memulai bisnis perdagangan komoditas di Eropa Timur dan Asia. Sepuluh tahun lalu, Nguyen kembali ke Vietnam dan berinvestasi di perbankan lalu menggeluti real estate di Ho Chi Minh City dan resor di Vietnam tengah.
Ide mendirikan maskapai berbiaya rendah di Vietnam muncul saat dirinya masih menjadi trader. Ia punya prediksi, permintaan perjalanan udara di tanah kelahirannya akan meningkat. “Saya selalu memiliki tujuan besar dan menciptakan kerja sama besar. Saya tidak pernah melakukan sesuatu dalam skala kecil,” ujar Nguyen.
Ia cermati model bisnis maskapai berbiaya rendah lainnya, seperti Southwest, Ryan Air, dan AirAsia. Ia memperoleh lisensi untuk memulai VietJet pada 2007. Tahun 2010, ia rencana kerja sama patungan dengan AirAsia tak kesampaian. Setahun kemudian, Nguyen mantap mendirikan maskapai penerbangannya sendiri.
Awalnya, VietJet menarik perhatian publik lantaran mempromosikan para pramugarinya mengenakan bikini. VietJet berkembang pesat. Dalam dua tahun, ke-45 unit armada pesawatnya melayani 300 penerbangan per hari, termasuk 63 rute domestik dan beberapa rute internasional. Total 35 jutaan penumpang telah dilayaninya.
Baru-baru ini, VietJet memesan lebih dari 200 unit pesawat kepada Airbus dan Boeing dengan nilai transaksi hampir US$23 miliar. Meski sudah mencapai kesuksesan, Nguyen tidak berhenti bermimpi dan berambisi. Di tengah persaingan yang ketat, Nguyen tak gentar, “VietJet menargetkan untuk menjadi maskapai penerbangan internasional, tidak hanya lokal,” ujar Nguyen Thi Phuong Tao.●(Nay)