
PeluangNews, Kendari – Badan Pangan Nasional (NFA) memastikan ketersediaan beras di Sulawesi Tenggara dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Kepastian ini disampaikan setelah pengecekan langsung stok beras di Gudang Bulog Punggaloba, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, beberapa waktu lalu.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA, Maino Dwi Hartono, menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga beras.
“Alhamdulillah stok beras di gudang Bulog cukup aman. NFA telah menugaskan Bulog untuk segera menyalurkan beras SPHP, baik melalui pedagang pasar tradisional, Gerakan Pangan Murah, maupun saluran distribusi lainnya. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir ataupun panik,” ujar Maino.
Ia menambahkan bahwa Sulawesi Tenggara termasuk provinsi dengan kinerja terbaik dalam penyaluran beras SPHP tahun ini.
“Realisasi penyaluran di wilayah ini menjadi yang terbesar sejauh ini. Mudah-mudahan dapat dipertahankan sampai akhir tahun, mengingat target nasional adalah 1,3 juta ton hingga Desember 2025,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra, Ari Sismanto, menuturkan penyaluran beras SPHP telah menjangkau berbagai saluran distribusi.
“Beras SPHP disalurkan ke pedagang pengecer sebagai instrumen pengendalian inflasi, ke kios pangan dan Rumah Pangan Kita yang jumlahnya hampir 600 unit, serta ke Koperasi Merah Putih yang sudah berjalan di 7 titik. Kami juga bekerja sama dengan BUMN dan Kantor Pos untuk memperluas jangkauan,” jelas Ari.
Sementara itu, Pemimpin Wilayah Bulog Sultra, Siti Mardati Saing, menegaskan kesiapan stok beras untuk mendukung program NFA.
“Kami menyiapkan 2.500 ton per bulan, dan bila dibutuhkan lebih banyak, kami siap menambah volume. Saat ini stok beras CBP yang kami kelola mencapai 76.000 ton. Dengan rata-rata penyaluran 2.500 ton per bulan, stok ini cukup hingga 30 bulan ke depan. Masyarakat bisa mendapatkannya di outlet yang telah disiapkan, termasuk di wilayah kepulauan,” ungkap Siti.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, yang hadir dalam pembukaan Gerakan Pangan Murah di Kendari, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
“Tujuannya tentu agar pangan tetap terjangkau bagi masyarakat, inflasi terkendali, serta ketahanan pangan daerah semakin kuat. Untuk wilayah dengan inflasi tinggi, intervensi kita lakukan bersama Bulog, Dinas Pangan, KADIN, dengan dukungan TNI dan Polri. Tidak ada alasan untuk tidak memberikan pangan yang affordable bagi masyarakat luas,” pungkas Arief.
Melalui sinergi NFA, Bulog, dan pemerintah daerah, ketersediaan beras SPHP di Sulawesi Tenggara dipastikan aman. Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari strategi nasional menjaga ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas harga pangan di Indonesia.