hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Neraca Perdagangan September Surplus 4,37 Miliar Dolar AS, 17 Kali Beruntun Surplus

JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nila ekspor Indonesia pada September 2021 sebesar 20,60 miliar dolar AS. Sekalipun, nilainya turun tipis 3,84 persen dari ekspor Agustus 2021 yang mencapai 21,42 miliar dolar AS, tetapi capaiannya tetap termasuk tinggi sejak September 2020 yang tidak pernah melewati angka 20 miliar dolar AS.

Bahkan dibanding dengan  September 2020 nilai ekspor naik sebesar 47,64 persen, yng waktu itu senilai 13,95 miliar dolar AS.

Sementara nilai impor Indonesia September 2021 mencapai 16,23 miliar dolar AS, turun 2,67 persen dibandingkan Agustus 2021 senilai 16, 67 miliar dolar AS atau naik 40,31 persen dibandingkan September 2020 senilai 11,57 miliar dolar AS.

Neraca perdagangan Indonesia September 2021 mengalami surplus US$4,37 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas 5,30 miliar. Sedangkan di sektor migas malah terjadi defisit  0,93 miliar dolar AS. 

Meskipun surplus perdagangan turun dibandingkan Agustus 2021 sebesar 4,74 miliar dolar AS, namun lebih tinggi dibanding Juli 4,12 milar dolar AS. Dengan demikian tiga bulan berturut-turut kinerja neraca perdagangan cukup jauh dibandingkan bulan lain sejak September 2020.

“Bahkan Neraca perdagangan ini selama 17 bulan secara beruntun membukukan surplus,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (15/10/21).

Lanjut Margo, menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–September 2021 naik 35,40 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 6,37 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 76,29 persen.

Margo menambahkan, ekspor nonmigas September 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 4,54 miliar dolar AS, disusul Amerika Serikat 2,34 miliar dolar AS dan Jepang 1,54 miliar dolar AS.

“Kontribusi ketiganya mencapai 42,83 persen dari seluruh ekspor nonmigas pada bulan lalu,” pungkas dia.

pasang iklan di sini