Ilustrasi-Foto: BPS
JAKARTA—-Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia September 2020 mencapai 14,01 miliar dolar AS atau meningkat 6,97 persen dibanding ekspor Agustus 2020, senilai 13,10 miliar dolar AS. Namun dibanding September 2019 menurun 0,51 persen, dengan nilai 14,08 miliar dolar AS.
Sementara Nilai impor Indonesia September 2020 mencapai 11,57 miliar dolar AS atau naik 7,71 persen dibandingkan Agustus 2020 sebesar 10,74 miliar dolar AS, namun dibandingkan September 2019 turun 18,88 persen dengan nilai 14,26 miliar dolar AS.
Dengan demikian neraca perdagangan September 2020 kembali surplus 2,44 miliar AS dan lima kali berutur-turut. Sebagai catatan pada Agustus neraca perdagangan surplus 2,33 miliar dolar AS, Juli surplus 3, 26 miliar dolar AS, serta Juni surplus sebesar 1,27 miliar dolar AS dan Mei surplus 2,09 miliar dolarAS.
“Surplus yang terjadi pada September 2020 lebih besar dibandingkan bulan Agustus, juga lebih besar dibandingkan September tahun sebelumnya yang mengalami defisit 183,3 juta dolar AS,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, pada Kamis, (15/10/20).
Sementara secara kumulatif sejak Januari – September 2020 juga surplus jauh lebih besar yaitu 13,51 miliar dolar AS.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas September 2020 terhadap Agustus 2020 terjadi pada besi dan baja sebesar 266 juta dolar AS, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada logam mulia, perhiasan/permata sebesar 113,2 juta dolar AS
Sementara menurut sektor, ekspor pertanian tumbuh positif sebesar 20,84 persen (mtm) dan 16,22 persen (yoy). Beberapa hasil pertanian yang mengalami kenaikan ekspor, antara lain, kopi, sayur-sayuran, lada, udang hasil tangkap, dan buah-buahan.