hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Neraca Perdagangan Januari Defisit 0,86 Miliar Dolar AS

JAKARTA—–Badan Pusat Statistik (BPS) Nasional mencatat nilai ekspor Indonesia pada Januari 2020 mencapai 13, 41 miliar dolar AS. Jumlah ini menurun dibanding Desember 2019 yaitu sebesar 14,45 miliar dolar AS atau sekira 7,16 persen.

Sementara nilai impor Indonesia pada Januari 2020 mencapai 14, 28 miliar dolar AS. Jumlah ini turun 1, 60 persen dibandingkan Desember 2019 yang bernilai 14,5 miliar dolar AS.

Dengan demikian, kata Kepala BPS suhariyanto Neraca Perdagangan Indonesia selama Januari 2020 defisit sebesar 0, 86 miliar dolar AS.

“Defisit pada Januari 2020 terutama dikarenakan neraca dagang migas yang masih defisit hingga 1,18 miliar dolar AS. Sekalipun, neraca dagang non migas mengalami surplus 317 juta dolar AS,” kata Suhariyanto dalam jumpa pers, Senin (17/2/20).

Suhariyanto memaparkan sejumlah perkembangan yang terjadi selama Desember 2019 sampai Januari 2020. Di antaranya, penurunan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ ICP) sebesar 2,68 persen dari 67,18 dolar AS per barel menjadi 65,38 dolar AS per barel.

Di samping itu beberapa komoditas non migas meningkat pada Desember ke Januari, seperti minyak sawit, batu bara dan karet yang masing-masing mengalami peningkatan 8,44 persen, 6,5 persen dan 1,2 persen. Namun ada komoditas yang mengalami penurunan harga seperti nikel, tembaga dan timah.

Dalam jumpa pers itu Suhariyanto mengatakan, bahwa adanya wabah Corono belum menunjukan dampak pada ekspor maupun impor. Secara kronologisnya kasus pertama terjadi di Wuhan 31 Desember 2019, itu diidentifikasi sebagai virus corona 3-5 Januari, 21 Januari 2020 ada korban,baru pada  31 januari ditetapkan WHO sebagai darurat.

Dia memproyeksikan dampak virus corona baru terlihat pada rilis BPS berikutnya, yaitu pada Maret 2020 (van).

pasang iklan di sini