JAKARTA—Neraca Perdagangan Indonesia pada Februari 2021 mencatat surplus sebesar dua miliar dolar AS. Ekspor mencapai 15,27 miliar dolar AS, sementara impor berada di angka 13,26 miliar dolar AS.
Jumlah ekspor didominasi oleh sektor nonmigas sebesar 14, 40 miliar dolar AS. Jumlah ini memang turun dibanding Januari 2021 tipis, kisaran 0,04 persen. Namun dibanding Februari 2020, meningkat 8,67 persen.
Secara kumulatif neraca perdagangan Indonesia secara kumulatif Januari 2021 hingga Februari 2021 mencetak surplus 3,96 miliar dolar AS.
“Performa ekspor kita menjanjikan, karena naiknya permintaan dari berbagai negara dan didukung oleh kenaikan harga komoditas,” ujar Suhariyanto, Senin (15/3/21) via video conference.
Hanya saja Suhariyanto menyoroti ekspor pertanian justru turun 8,96 persen menjadi 310 juta dolar AS. Angka penurunan tersebut bahkan yang tertinggi dibanding sektor non migas lainnya. Ketika sektor lain anjlok, sektor industri pengolahan naik 1, 38% dibanding Januari dengan kontribusi 12,15 miliar dolar AS.
Meski demikian, Suhariyanto mengatakan, secara tahunan (year on year/yoy) ekspor pertanian masih mencatatkan pertumbuhan positif yakni sebesar 3,16 persen.