KLUNGKUNG—Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak kawasan pesisir dikanuriai produksi garam yang melimpah. Seorang warga Desa Jumpai, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali, Ni Putu Ayu Wilasmini memanfaatkan potensi ini dengan memproduksi garam di bawah bendera CV Natural Bali Kulkul pada akhir 2017.
Menurut Ayu, produknya telah dipasarkan hampir di seluruh kota besar di Indonesia. Sedangkan untuk pasar mancanegara, garam produksi CV Natural Bali Kulkul telah diekspor hingga Amerika Serikat, Perancis, Thailand, dan Singapore.
“Garam Bali yang diolah secara tradisional memiliki taste yang unik dan tidak pahit. Itu yang membuat banyak orang asing yang suka” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/4/21).
Selain dari segi rasa, garam Klungkung Bali yang diproduksinya juga memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi. Mulai dari kalsium, magnesium dan potasium yang baik untuk kesehatan.
Produk ini diproduksi di atas pasir hitam pada garis timur pantai Bali, di bawah bayangan Gunung Agung. Garam ini diproses menggunakan penguapan alami matahari
Selain produk utama berupa garam, Ayu juga memproduksi olahan komoditas lain berupa olahan coklat, madu, dan makanan ringan.
Untuk mencukupi kebutuhan permintaan pasar yang terus meningkat, Ayu menambah jumlah pekerjanya. Dia memberdayakan 12 orang karyawan yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga di sekitar tempat usahanya.
Upaya ini menjadi salah satu bentuk implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-8 yakni menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dia bergabung menjadi binaan Pertamina pada 2020. Usaha CV Natural Bali Kulkul juga makin berkembang pesat. Produksi garam yang awalnya sebesar 60 ton/ tahun kini meningkat menjadi 100 ton per tahunnya. Ini berdampak pada pendapatannya yang juga kian bertambah hingga berkisar di angka Rp100 juta setiap bulan.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengapresiasi bisnis yang dijalani oleh Ayu. Menurutnya, hal itu dapat mendongkrak pasar garam Indonesia agar mampu menembus pasar internasional.
“Pertamina akan mendampingi secara intensif agar produk garam ini benar memiliki kualitas tinggi untuk mendorong UMKnya bisa naik kelas,” ujarnya.








