hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Museum Zoology, Unik,  Edukatif , Sayang Kurang Berkembang

Ssatu keluarga sedang mengamati diorama harimau di Musuem Zoology-Foto: Irvan Sjafari.

BOGOR—-Salah satu bangunan bersejarah yang berada di Kota Bogor adalah Museum Zoology,  Museum yang mempunyai luas   bangunan  sekitar   750 meter persegi ini  terletak di areal Kebun Raya Bogor.

Untuk mengunjungi museum ini yang bangunannya berdiri  sejak 1894, dengan mana landbouw Zoologisch Laboratorium, pengunjung membayar tiket kebun raya Rp15 ribu per orang, satu  paket  dengan museum.

Ketika saya berkunjung ke museum  ini pada siang hari, Sabtu, 2 Februari 2019  hanya ada belasan pengunjung.  Ada tiga keluarga pasangan muda dengan anak-anak mereka yang masih balita, serta beberapa remaja yang masih duduk di bangku SMA.

Kunjungan  kedua sejak saya masih di bangku SMA pertengahan 1980-an.  Kecuali bagian eksteriornya hampir tidak ada perubahan dalam koleksinya.

Museum ini terdiri dari ruang burung, mamalia,  reptil dan amfibi dan  ruang  paus tampaknya memang harus diperbesar dengan menambah bangunan .  selain itu  di beberapa ruangan  kurang pencahayaannya.

Meskipun  demikian untuk  mereka yang ingin mengenal dunia satwa sebagai permulaan museum ini cukup informatif.  Bukan saja informasi data singkat masing-masing spesies yang jumlahnya ratusan, tetapi juga sifat dan bagaimana rupanya dalam diorama dipajang di sini.

Saya berbincang-bincang, dengan Irfan, seorang ayah muda usia 30 tahunan yang berkunjung  bersama seorang  anaknya yang  masih balita.  Dia pernah berkunjung waktu SMA dan museum ini masih seperti dulu, tidak banyak perubahan dan berkembang.  Namun menurut  dia untuk anak-anak museum ini memberikan  wawasan,  dari pada mengajak ke mal untuk rekreasi.

“Ternyata anak saya antusias,” kata  warga  Bogor ini yang membawa istrinya  dari Bandung.

Ada beberapa spesies yang bernama unik seperti burung culik-culik tiwu.  Burung inimenaruh telurnya disarang burung lain, seperti gagak  kecil.    Pemilik sarangnya mengeraminya,ketika anak burung culik-culik  menetas, anak-anak gagak diusir, karena makannya rakus . Dinamakan culik-culik karena suara berbunyi  culik-culik.

Ada pengetahuan tentang ular berbisa,  hingga hewan dilindungi seperti harimau, badak bercula satu,  banteng , cendrawasih dan sebagainya. Seorang anak terpukau pada replika banteng didiorama  hewan Ujung Kulon. Dia sampai menyebutnya sebagai sapi.  Anak  lain  ada yang terpukau dengan harimau. “Besar ya?” ucap seorang bocah perempuan.

Tidak ada petugas museum yang keliling  yang bisa berkomunikasi dengan pengunjung.   Mungkin informasi di label bawah diorama dianggap cukup.  Susunan diorama juga tidak  menarik untuk spot foto di  era wisata swafoto generasi  milenial.

Masih  lebih menarik  Museum Geologi di Jalan Diponegoro Bandung   dengan kerangka hewan prasejarah dan diorama yang  berkaitan dengan  era prasejarah.  Bahkan sudah ada informasi digital. Mungkin karena bangunannya lebih luas dan  Museum Geologi berdiri  sendiri hingga bisa lebih terawat. Secara swafoto pun banyak spot yang menarik.

Bagian depan Museum Zoology-Foto: Irvan Sjafari.

Secara keseluruhan   Museum Zoology adalah museum  yang unik , edukatif dan  sebaiknya pengunjung Kebun Raya  Bogor jangan melewatkannya. (Irvan Sjafari).

 

pasang iklan di sini