hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Penulis The Sun Gazer Jadi Sorotan di GIFA 2025

Penulis The Sun Gazer Jadi Sorotan di GIFA 2025
Penulis The Sun Gazer MGY Jadi Sorotan di GIFA 2025/dok.ist

PeluangNews, Jakarta – Penulis novel The Sun Gazer (Sang Penatap Matahari), Muhammad Gunawan Yasni (MGY), mendapat kehormatan hadir dalam ajang bergengsi Global Islamic Finance Awards (GIFA) 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Kehadiran MGY menjadi sorotan karena biasanya GIFA identik dengan penghargaan bagi pemerintah, institusi, maupun tokoh terkemuka di bidang perbankan dan keuangan Islam. Tahun ini, MGY hadir membawa warna baru lewat kontribusinya di bidang seni dan perfilman.

Film The Sun Gazer: Cinta dari Langit, yang diadaptasi dari novel karya MGY, diproduseri oleh Warna Pictures dan dieksekutif produseri oleh Kamaruddin Batubara atas nama Koperasi BMI Group. Film tersebut saat ini masih tayang melalui program nonton bareng di bioskop maupun lokasi lain. Masyarakat yang ingin menyelenggarakan pemutaran dapat menghubungi Nurjannah Lubis (Humas Koperasi BMI Group) di 0822-6214-6531.

Sejak didirikan pada 2011 oleh Edbiz Corporation, GIFA berkembang menjadi salah satu penghargaan paling prestisius di dunia keuangan Islam. Ajang ini tidak hanya mengapresiasi pencapaian luar biasa di sektor keuangan syariah, tetapi juga menekankan pentingnya tanggung jawab sosial, keaslian syariah, dan keberlanjutan dalam sistem keuangan global.

Dalam lebih dari satu dekade, GIFA konsisten memberikan penghargaan kepada individu, lembaga, dan pemerintah yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan keuangan syariah. Dari Indonesia, nama-nama seperti Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Syariah Indonesia (BSI), hingga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pernah menerima penghargaan ini.

Tahun ini, GIFA kembali menegaskan posisinya sebagai barometer global keuangan Islam dengan menghadirkan tokoh-tokoh penting dari Amerika Serikat, Inggris, Kazakhstan, hingga Asia Tenggara. Kehadiran MGY, yang juga produser The Sun Gazer, memperlihatkan bahwa nilai-nilai syariah bisa diangkat bukan hanya melalui sektor keuangan, tetapi juga lewat medium seni, budaya, dan perfilman.

Sejak pertama kali digelar di Muscat, Oman (2011), GIFA telah berpindah-pindah lokasi penyelenggaraan, mulai dari Dubai, Bahrain, Jakarta, Kazakhstan, Bosnia, Afrika Selatan, Pakistan, hingga Maladewa. Tahun 2025, Kuala Lumpur kembali dipercaya menjadi tuan rumah, menegaskan posisi Malaysia sebagai salah satu pusat keuangan Islam dunia.

Dengan reputasi internasionalnya, GIFA tidak hanya sekadar ajang penghargaan, tetapi juga forum strategis untuk memperkuat ekosistem keuangan Islam yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global. (RO)

pasang iklan di sini