
Peluang News, Jakarta – Menteri Koperasi (MenKop), Budi Arie Setiadi menargetkan agar koperasi-koperasi di Indonesia bisa semakin bertumbuh dan berkontribusi bagi perekonomian nasional pada 2025.
Apalagi tahun 2025, kata Budi Arie, PBB telah menetapkan sebagai tahun koperasi internasional, sehingga harus dimaknai tahun 2025 sebagai tahun kebangkitan koperasi Indonesia.
“Saya mengharapkan agar koperasi di sepanjang tahun 2025 terus membuat gebrakan dalam mewarnai tahun Koperasi Internasional,” ucap Budi Arie dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Produsen Induk KUD Indonesia bertajuk ’Solid, Bersatu, Kolaborasi Menuju Indonesia Emas 2045,’ di kawasan Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Guna mencapai hal tersebut, dia menjelaskan, Kementerian Koperasi (KemenKop) siap membuat landscape dan melakukan simulasi, yang termasuk dengan melihat struktur sosial, politik, ekonomi dalam negeri agar lebih berkeadilan bagi koperasi.
“Salah satunya melalui koperasi, karena di beberapa negara yang besar kontribusinya dari koperasi, mereka banyak kuat dari sektor pertanian rata-rata hingga 30 persen,” jelasnya.
Selain itu, Budi Arie juga memperbesar koperasi yang ada saat ini menuju super induk koperasi melalui penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Karena koperasi ini harus menjadi gairah baru bagi masyarakat, dan menjadi pilihan bagi negara dan bangsa ini, untuk meletakkan koperasi sebagai aktor utama dalam perekonomian nasional selain swasta dan BUMN,” ujarnya.
Terlebih, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto saat ini, lanjut MenKop, juga memiliki visi besar untuk menciptakan kemandirian ekonomi rakyat, dan mewujudkan kedaulatan pangan membutuhkan sinergi dari berbagai elemen.
Untuk itu, sebagai penggerak utama ekonomi berbasis desa, Induk KUD memilimi peran strategis dan potensi besar dalam membantu Pemerintah mencapai tujuan pembangunan nasional tersebut.
“Swasembada pangan yang ditopang dari sektor pertanian menjadi fokus utama. Di mana koperasi juga harus diberi ruang, mengambil peran dalam arus utama tersebut,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Budi Arie juga menyampaikan, hal ini juga termasuk dengan keikutsertaan koperasi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam program ini, koperasi berperan sebagai supply chain penyediaan kebutuhan MBG yang mayoritas didukung dari bahan pangan di sektor pertanian.
“Kami sudah punya daftar ratusan koperasi yang siap dalam program MBG ini. Mulai dari koperasi susu, koperasi petani sayur, koperasi peternak telur dan lainnya. Saat ini terus dihitung dan disimulasi, diharapkan menemukan titik temu dan siap berkolaborasi,” katanya.
Sebelumnya, MenKop, Budi Arie resmi membuka RAT Koperasi Produsen Induk KUD Indonesia yang ke-44 Tahun Buku 2023.
Dalam kesempatan itu, ia menekankan mengenai upaya untuk mengembalikan koperasi menjadi soko guru perekonomian nasional.
“Negara memberikan ruang partisipasi yang cukup besar bagi koperasi-koperasi, khususnya koperasi unit desa. Tidak ada pilihan lain, koperasi harus bisa menjadi penopang ekonomi nasional,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Inkud, Portasius Nggedi menyampaikan, sejak era reformasi 1998 ekonomi Indonesia mengalami dinamika politik, sosial dan ekonomi yang turut memberikan dampak bagi koperasi, sehingga mengalami keterpurukan.
“Oleh karena itu, kami bersyukur atas terpilihnya Presiden Prabowo menjadi angin segar dan menjadi titik penting koperasi dan Inkud khususnya. Delapan Asta Cita menjadi misi luhur yang mendukung koperasi berdaulat, adil dan makmur,” ungkap Porta.
Menurutnya, hal ini telah dibuktikan dengan berbagai upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah, salah satunya yaitu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam program ini, kata Porta, koperasi mendukung berbagai penyediaan makan bergizi secara berkelanjutan dan memastikan agar subsidi pupuk bisa sampai ke para petani secara cepat dan tepat.
“Jadi, dalam pengadaan pangan distribusi hasil pertanian ini koperasi ikut serta dalam stabilitas harga dan mendukung kesejahteraan masyarakat. Kami, Inkud dibangun sebagai kekuatan, ikut berperan serta dalam pembangunan Indonesia,” pungkasnya.