Hadirnya komunitas pecinta alam bertujuan ideal. Tidak melulu pendakian gunung atau kegiatan luar ruang; tetapi lebih kepada nilai dan wujud nyata kecintaan pada alam, disertai upaya nyata melestarikannya.
ORANG atau komunitas yang dalam berbagai kiprahnya melakukan kegiatan pelestarian alam adalah pecinta alam. Partisipasi mereka adalah mewujudkan alam yang tak ternodai. Mereka melakukan hal-hal positif sebagai wujud kecintaan pada alam. Istilah pecinta alam sering muncul dalam bahasan mengenai kegiatan yang seru dan produktif, serta topik pelestarian lingkungan.
Pecinta alam tak sekadar mendaki gunung, atau kegiatan-kegiatan seru luar ruang. Namun justru lebih kepada apa yang ingin dicapai melalui kegiatan-kegiatan tersebut. Orang atau komunitas yang mencintai alam akan memberikan apa yang mereka bisa berikan guna menjaga alam agar tetap lestari, terpelihara dan asri.
Didefinisikan secara umum, tujuan komunitas pecinta alam adalah melakukan kegiatan kolektif untuk turut melestarikan alam. Salah kaprah yang agaki umum adalah menganggap komunitas ini berfokus pada kegiatan hiburan. Padahal, kegiatan fun hanya wadah untuk mengakomodir kegiatan produktif yang lebih bermakna.
Pelestarian dan peningkatan kepedulian terhadap lingkungan menjadi tujuan utama dari komunitas pecinta alam. Setiap anggotanya idealnya memiliki pemikiran bahwa alam merupakan satu anugerah dan tanggung jawab yang harus diemban, untuk disampaikan kepada generasi berikut di masa yang akan datang.
Jika dijabarkan dalam poin-poin singkat, tujuan dari komunitas pecinta alam adalah sebagai berikut. Sebut saja mulai dari Melestarikan alam dengan berbagai cara dan upaya nyata; Mengampanyekan pola hidup sehat dan berkesinambungan dengan alam, sehingga tidak merusak alam hingga derajat yang tak dapat dipulihkan; Merawat alam, dalam berbagai bentuk dan skala.
Selanjutnya, Meningkatkan kepedulian masyarakat luas akan pentingnya menjaga kondisi alam; Meningkatkan kesadaran masyarakat atas isu lingkungan, mulai dari yang paling kecil; Mendidik anggotanya agar memiliki kepedulian tinggi pada keadaan alam sekitar; Menumbuhkan rasa cinta pada alam, dengan kesadaran kolektif bahwa manusia tak bisa hidup tanpa alam; Menjadi wadah yang dapat mengakomodir kepentingan banyak orang dalam minat yang sama terhadap pelestarian lingkungan.
Sebenarnya, hal-hal di atas tidaklah sulit memahami dan mengamalkannya. Coba simak, bukankah tujuan hadirnya komunitas pecinta alam itu sesungguhnya ideal? Jadi, urusannya tak melulu pendakian gunung, atau kegiatan luar ruang; tetapi lebih kepada nilai dan wujud nyata kecintaan pada alam, disertai upaya nyata melestarikannya.
Tentu saja bukan berarti pendakian gunung jadi kegiatan yang kurang bernilai. Pendakian gunung, arung jeram, atau kegiatan outdoor lainnya bisa menjadi wujud nyata kecintaan seorang atau komunitas pada alam. Namun lebih jauh, tak sedikit kegiatan lain yang nilainya tak kalah besar.
Secara lebih luas, kegiatan utama yang idealnya jadi kegiatan komunitas pecinta alam mencakup:
Penanaman pohon. Mungkin ini terdengar terlalu kuno. Namun aktivitas ini merupakan salah satu bentuk paling signifikan dalam mewujudkan kecintaan terhadap lingkungan. Seperti kita tahu, isu pemanasan global masih jadi masalah utama karena hutan terus digunduli. Sementara itu, di waktu yang sama, kadar polusi akibat berbagai kegiatan terus meningkat.
Penanaman pohon bisa jadi salah satu cara untuk membantu memulihkan kondisi lingkungan hidup. Sebab, pohon merupakan salah satu ‘agen’ yang dapat mengubah polutan di udara menjadi oksigen. Aktivitas penanaman pohon ini biasanya dikemas dalam kegiatan yang menarik, seperti pendakian gunung, outbound, dan sejenisnya agar mendapatkan perhatian dan partisipasi kalangan masyarakat luas.
Pola hidup ramah lingkungan. Pola hidup ini menekankan pada konsumsi barang-barang yang mudah terurai oleh alam secara alami, sehingga residu polusi tidak semakin besar. Mulai dari penerapan metode reuse, reduce, dan recycle, kemudian pemilihan makanan yang tidak membutuhkan proses panjang, kemudian memisahkan sampah organik dan anorganik, selanjutnya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan bahan bakar minyak, dan lain sebagainya.
Menjaga kebersihan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan di luar ruang, seperti hiking, camping, rafting, dan sebagainya, memberi kesempatan partisipannya untuk melihat dan menikmati alam. Tentu saja, alam akan dapat dinikmati masyarakat jika bersih dari sampah dan zat polutan lain.
Untuk mewujudkan hal-hal di atas, komunitas biasanya melakukan berbagai kegiatan. Bersentuhan dengan alam dapat meningkatkan kesadaran bahwa alam yang bersih bisa menjadi tempat yang nyaman untuk beraktivitas. Mulai dari membersihkan sungai, lingkungan sekitar, menjaga kebersihan saat pendakian. Jadi, cakupan tugas komunitas pecinta alam itu beragam. Bukan cuma seru-seruan di alam terbuka yang diabadikan lewat selfie dan wefie dan di-upload melalui berbagai medsos.●(Zian)