octa vaganza

Minyak Goreng Rp14 Ribu Langka, Aprindo Akui Ada Kendala Pasokan

JAKARTA—Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey mengakui sejumlah gerai belum kembali mendapat pasokan minyak goreng dari distributor sejak akhir pekan.

Imbasnya ialah ketersediaan minyak goreng di ritel moden makin menipis.  Antusiasme masyarakat untuk memperoleh minyak goreng belum diikuti dengan lancarnya distribusi dari produsen.

“Para peritel sudah mengeluarkan stok di gudang untuk mengakomodasi masyarakat yang berbelanja. Hanya saja pasokannya tidak ada tambahan lagi,” ujar Roy, Senin malam (24/1/22).

Menurut Roy  pihaknya belum mengetahui penyebab pasokan yang tersendat ini. Padahal para produsen, distributor, dan peritel telah sepakat dengan mekanisme refactie atau penggantian selisih harga antara barang yang telah berada di gudang dan siap distribusi ketika kebijakan minyak goreng satu harga berlaku pada 19 Januari 2022.

“Sebagian minyak goreng yang telah berada di distributor saat kebijakan pertama kali diimplementasikan memiliki harga keekonomian yang berbeda dengan yang telah ditetapkan pemerintah, mengingat terdapat minyak goreng kemasan premium,” tambahnya.

Sementara Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi  mengkritisi kebijakan minyak goreng satu harga yang justru memicu perilaku “panic buying oleh konsumen dalam membeli minyak goreng satu harga.

“Terjadi kesalahan strategi marketing pemerintah dalam membuat kebijakan publik dan pemerintah gagal dalam membaca perilaku konsumen Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Namun dia juga mengkritisi perilaku “panic buying” konsumen  juga merupakan fenomena yang anomali dan cenderung sikap yang egoistik, hanya mementingkan kepentingannya sendiri.



Exit mobile version