hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Minyak Goreng Ada, Jika Mendag Sidak

JAKARTA—Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) mengkritisi data domestic market obligation minyak goreng  dari Kementerian Perdagangan lebih dari 20 persen, yaitu setara dengan 573.890 ton.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono mempertanyakan jika data itu benar ada di lapangan, maka stok bisa memenuhi dua liter minyak goreng untuk kebutuhan bulanan setiap masyarakat.

Para distributor langganan pedagang pasar juga banyak yang mengeluhkan kekosongan stok. “Sekarang bukan minyak goreng yang murah, tapi mendapatkan akses minyak gorengnya susah,” ucap dia, Kamis (10/3/22).

Hal senada juga dinyatakan Sekjen DPP APPSI Muahammad Mujiburrohman kebutuhan pasar di satu wilayah rata-rata sampai 153 ton. Jika stok tersebut bisa dipenuhi, pasokan minyak goreng di pasar bisa tersedia.

“Jika per hari kebutuhannya 153 ton terpenuhi, minyak goreng membanjiri pasar di Jakarta saja, barang kali bisa mencukupi. Tapi faktanya ada banyak dan bahkan ada pasar yang sudah dua bulan ini tidak dijamah terutama pasar-pasar kecil,” ujar dia.

Dia menyimpulkan stok minyak goreng di pasar cepat sekali tersedia ketika ada sidak dari menteri saja.

“Pasar Kramat Jati misalnya, ketika Menteri mau turun ya malamnya baru pada datang (suplai minyak goreng), artinya ini hemat kami lebih ke politis, bukan untuk melancarkan distribusi,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, kebutuhan minyak goreng di dalam negeri melimpah. Hal itu dikatakan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi saat menyampaikan perkembangan minyak goreng periode 14 Februari sampai 8 Maret 2022 dalam konferensi pers virtual. 

pasang iklan di sini