Kabupaten Kediri, Jawa Timur berbuah manis. Upaya yang dirintisnya setahun yang lalu membuat minuman dari bahan baku rempah-rempah, berupa rimpang, buah lemon dan bunga rosela mendapat respon pasar tidak saja di wilayah Kediri tetapi juga sampai di luar wilayah itu.
“Inspirasinya dari Pemerintah Daerah yang mensosialisasikan konsep ‘back to nature’ dan juga memanfaatkan hasil kearifan lokal dari produk pertanian dan perkebunan,” ujar Rina dalam keterangan pers, Senin (19/10/20).
Awalnya memang dia memasarkan kepada warga sekitar terlebih dahulu.Hasilnya,masyarakat merespon cukup baik dengan olahan minuman yang telah dibuatnya.
“Ternyata peminatnya banyak, hingga akhirnya saya waktu itu mengirim sampai luar kota. Dari situ kami buka usaha yang dikomersilkan,” imbuh Rina.
Saat ini, penjualan produk minuman tradisional ini mliputi wilayah di Blitar, Tulungangung dan Surabaya. Bahkan kedepan rencana akan dipasarkan ke Jakarta serta diikutkan dalam sebuah acara pameran di Eropa.
Harga produk minuman tradsional ini juga relatif murah, berkisar 2500 – 6000 rupiah yang tediri dari 3 jenis produk minuman. Lemon drink dibandroll dengan harga Rp2.500 di reseler harga ecerannya Rp3.500.
Sementara Rosela Rp3.500 untuk reseller dijual tertinggi Rp4.500 dan minuman empon-empon Rp4.000 dari reseler dijualnya sampai Rp6.000. Melalui pembuatan produk minuman tradisional ini Rinawati mengaku bisa mendapatkan omset hingga Rp27 juta dalam satu bulan
Beberapa waktu lalu Rina menggelar pelatihan membuat minuman sehat tersebut. Selain ingin mmeberdayakan ibu rumah tangga lainnya, Rina melihat banyak anak–anak yang mengonsumsi minuman instan tanpa mengerti akibatnya bagi kesehatan.
“Pesertanya dari Bogo, Pagu, Plosoklaten, Kayen Kidul, Papar, Wates, dan ibu-ibu anggota paguyuban wong Kediri, dan grup desa,” kata Rina.