hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Minat Masyarakat di Cianjur pada Koperasi Didorong Mencari Pinjaman

CIANJUR—Pada usia yang ke 73  perkembangan koperasi di sejumlah daerah masih belum menunjukan perkembangan yang mengembirakan.  Kabupaten Cianjur misalnya mencatat pada 2019  tercatat sebanyak 1.503 koperasi, tapi dari jumlah itu hanya 303 yang aktif.

Koperasi yang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada 2019 hanya berjumlah 116. Bahan pada 2020 ini, sampai Juli saat ini yang melaksanakan RAT ada 97 Koperasi.

Plt Bupati Cianjur H. Herman Suherman dalam sambutannya untuk HUT koperasi ke 73 mengakui adanya penurunan dari keberadaan Koperasi di kabupaten Cianjur.

Pada 2018 lebih menyedihkan lagi Kabupaten Cianjur mencatat sekira 285 koperasi yang aktif dan total seluruhnya ada 1.486 koperasi. Koperasi yang aktif didominasi oleh koperasi simpan pinjam.

Praktisi koperasi Kabupaten Cianjur Mario Davys menyatakan, masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa koperasi lebih sebagai tempat pelarian jika pinjaman mereka tidak disetujui oleh perbankan.

“Jadi menganggap bahwa koperasi adalah institusi paling cepat untuk meminjam uang tanpa kewajiban mengembalikan,” ujar pengawas Koperasi BMT  Sinergi Cindekia  Cianjur ini kepada Peluang, melalui WhatsApp, Selasa (14/7/20).

Jadi lanjut dia, karena pemahaman masyarakat seperti itu, saat koperasi dirasa tidak bisa memberi manfaat maka mereka akan tinggalkan.

Koperasi BMT Sinergi Cendikia lebih banyak ke anggota ICMI dan masyarakat perkotaan. Minatnya cukup tinggi. Realisasi pembiayaan koperasi ini pada 2019 mencapai  Rp350 juta.

Kini Mario merintis pendirian Koperasi Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Cianjur, sejak empat bulan lalu untuk mensejahterakan petani. Dia menyakini koperasi jika dikelola dnegan baik bisa membantu masyarakat (Van).

pasang iklan di sini