JAKARTA-—Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia selama 2018 mencapai 15,81 juta kunjungan atau meningkat 12,58 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada 2017 yang mencapai 14.04 juta kunjungan.
Data ini diumumkan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Nasional Suhariyanto dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (1/2/2019).
Jumlah kunjungan wisman pada Desember 2018 mencaai 1,41 juta kunjungan atau mengalami kenaikan sebesar 22,54 persen dibanding Desember 2017. BPS juga mengungkapkan kenaikan kunjungan wisman tertinggi tercata di Bandara Ngurah Rai mencapai 60,17 persen, disusul Juanda, Surabaya sebesar 14,65 persen
Meskipun demikian pertumbuhan wisman belum maksimal, bahkan tidak sesuai target yang ditetapkan pemerintah sekitar 17 juta.
“Serangkaian bencana alam menjadi salah satu sebab mengapa target kunjungan wisman tak tercapai. Adanya bencana di Lombok sempat membuat kekhawatiranpara turis asing untuk berkunjung,” ucap Suhariyanto.
Terbukti prsentase oenurunan kunjungan wisman cukup besar terjadi di Bandara Internasional Lombok 56,45 persen.
Dikatakannya, selain melakukan promosi saja, Pemerintah tidak hanya memperhatikan wisatawan mancanegara dan juga wisatawan domestik.
“Wisatawan domestik juga memberi andil yang cukup besar dalam sektor pariwisata ,” saran Suhariyanto.
Meskipun demikian selama lima tahun terakhir tren kunjungan wisman terus meningka, pada2014 masih di bawah 10 juta kunjungan dan 2016 sudah mencapai 11, 5 juta kunjungan.
Suhariyanto mengatakan, sektor pariwisata punya potensi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tahun ini BPS akan menghitung neraca satellite pariwisata, termasuk PDB Pariwisata, menyangkut hotel , restoran, transportasi dan sebagainya.
“Perlu dikembangkan spot wisata lain, bukan hanya Bali,” pungkas dia (Irvan Sjafari)