octa vaganza
Profil  

Merawat kembali ingatan

Sudah berulang kali, bahkan mungkin sudah puluhan kali di antara kita ikut merayakan hari jadi gerakan koperasi Indonesia 12 Juli. Di masa Orde Baru, acara ini bernama Pertasikencana, akronim dari Pertanian, Koperasi dan Keluarga Berencana. 

Kala itu, peringatan hari koperasi digelar terpadu bersama Departemen Pertanian dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Selain dihadiri Presiden dan para menteri terkait, puncak kegembiraan dirasakan adalah bertemunya insan penggerak, pegiat, pengamat bahkan politisi koperasi di ajang tahunan ini. Mereka larut dalam gelak tawa dan dialog lepas, sambil sesekali menanyakan perkembangan koperasi. Setelah itu, peserta kembali ke daerah  masing-masing, dan setahun berikutnya acara yang sama berulang. 

Lalu apa yang menarik dari sebuah rutinitas upacara seperti ini? Menurut saya, ajang silaturahmi seperti tidak saja sebagai ungkapan hormat kepada para pendahulu kita yang telah berpayah-payah mendirikan organisasi, perayaan ini juga merupakan momentum untuk bersama merawat ingatan kita tentang eksistensi organisasi, dalam hal ini koperasi. Apakah yang muncul di benak kita tentang perkembangan koperasi yang belakangan ini menanggung citra kurang menggembirakan. Apakah kita akan bersikap masa bodoh, atau melakukan koreksi terhadap kebijakan yang tidak memihak.

Dalam konteks eksternal, perayaan Harkop merupakan upaya untuk memupuk kesadaran masyarakat akan posisi strategis koperasi. Sekaligus ikut serta dalam menghadapi persoalan kebangsaan. Itu sebabnya, Hari Koperasi Nasional ke 76 tahun ini, kita harapkan jadi momentum istimewa dalam menggelorakan kembali semangat berkoperasi untuk mewujudkan sistem perekonomian nasional berkeadilan sesuai dengan amanat para pendiri bangsa. Sejalan dengan pemikiran tersebut, kita mendukung inisiasi pemerintah untuk memodernisasi koperasi agar tidak old fashioned. Dekopin setuju bahwa koperasi jangan lagi berkonotasi pinggiran, dan karenanya harus ikut arus zaman yang kini bergerak cepat di ranah digitalisasi. Ini memang tidak mudah karena masih kuatnya resistensi terutama dari koperasi yang tata kelola organisasinya jauh dari baik. Koperasi modern yang digagas pemerintah pada dasarnya merupakan keniscayaan yang harus disikapi agar memiliki daya saing dan adaptif terhadap perubahan.

Secara kontinu pemerintah dan Dekopin mendorong, membantu, mendukung perkembangan koperasi. Bahkan Presiden Jokowi berkomitmen akan menempatkan  koperasi sebagai salah satu institusi ekonomi rakyat yang penting dalam menghadapi tantangan masa depan dan menginginkan  adanya perusahaan Indonesia  terbesar berbentuk koperasi dan mengharapkan koperasi menjadi wadah untuk inovasi dan penggerak inovasi. Koperasi diarahkan untuk mengadopsi  teknologi dalam kegiatan operasionalnya sehingga terjadi optimalisasi pelayanan terhadap anggota tanpa terkendala batas waktu dan wilayah.

Provinsi DKI Jakarta sengaja kami pilih untuk perhelatan kali ini agar dapat menjadi daya dorong gerakan dari pusat ibu kota negara yang akan direplikasi oleh gerakan koperasi di seluruh wilayah dan daerah.

Mengakhiri tulisan ini saya terngiang-ngiang dengan pesan bisnis yang disampaikan Bill Gates, Great thing in business never done by one person, they’re done by a team of people;  bahwa hal hebat dalam bisnis tidak pernah dilakukan oleh satu orang melainkan dilakukan secara berkelompok. Salam.

Exit mobile version