hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Merauke, Dari Papeda Hingga Kerajinan Kulit Buaya

Kondisi alam asli Merauke merupakan perpaduan antara wilayah rawa dan padang savana. Rusa dan kangguru kecil/pohon banyak ditemukan di sini. Juga sarang rayap Musamus yang menjulang tinggi hingga 5 meter, seperti terdapat di Australia.

BUMI Cenderawasih merupakan pulau terluas di Indonesia dengan luas 420.540, empat kali Pulau Jawa. Papua juga memiliki beragam suku dan budaya yang kaya. Kelompok suku asli di sana terdiri dari 255 suku dengan bahasa dan budaya berbeda. Alamnya eksotis. Maka, sangat pantas jika Papua pantas jadi salah satu destinasi wisata yang layak dikunjungi.

Jika Sabang adalah kawasan paling utara Indonesia, Merauke merupakan titik terakhir di ujung timur Nusantara. Berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Merauke menjadi kota terluas di Indonesia. Luas wilayah Merauke adalah 46.792 km². Itu sekitar 15 persen dari total wilayah Provinsi Papua; atau 70 kali lebih besar dari negara Singapura.

Merauke berasal dari sebuah cerita pada saat bangsa Belanda pertama memasuki wilayah Merauke, di sekitar Sungai Maro. Mereka bertanya pada suku Marind (suku asli Merauke) tentang nama wilayah ini. Suku Marind tidak mengerti bahasa Belanda ataupun Indonesia. Mereka hanya bisa mengatakan bahwa sungai ini adalah Sungai Maro, yang dalam bahasa Marind berbunyi “Maro Ka Ehe”. Sejak itulah, wilayah itu dinamai  “Maro Ka Ehe”, selanjutnya dikenal menjadi  Merauke.

Merauke adalah sebuah distrik sekaligus ibu kota Kabupaten Merauke. Termasuk kota terbesar di Papua. Kota Merauke memang sangat mengasyikkan untuk digali, terutama bagi yang suka wisata kuliner. Cita rasa yang unik dan khas seperti semur dendeng dan sate daging rusa.

Sebagai kota kabupaten di ujung paling timur Indonesia, posisinya jadi istimewa. Namanya tercantum dalam sebuah lagu perjuangan yang berjudul “Dari Sabang Sampai Merauke”. Di kota ini terdapat banyak tempat bersejarah. Salah satunya adalah tugu kembar di Distrik Sota. Tugu yang hanya ada dua di Indonesia. Satu di Merauke, lainnya di Sabang. Keduanya penanda batas paling timur dan paling barat wilayah NKRI.

Merauke juga mempunyai tempat-tempat wisata menarik untuk didatangi, seperti Pantai Lampu Satu yang begitu luas menghampar. Lokasi ini juga merupakan desa nelayan yang berisi masyarakat komunitas Bugis dan Makassar. Umumnya mereka adalah pendatang yang mengadu nasib di perantauan Merauke.

Salah satu wisata alam yang terkenal adalah Taman Nasional Wasur. Di sini kita dapat menyaksikan kondisi alam asli Merauke, yang merupakan perpaduan wilayah rawa dan padang savana. Hewan-hewan khas Merauke seperti rusa dan kangguru kecil banyak ditemukan di sini. Juga sarang rayap Musamus yang menjulang tinggi hingga 5 meter, di sepanjang perjalanan ke Sota. Kondisi alam Merauke memang agak berbeda dengan kondisi alam Papua secara umum. Merauke memiliki kondisi alam yang mirip dengan Australia utara.

Siapa yang tidak kenal ikan Arwana. Ikan hias air tawar ini merupakan famili osteoglossidae yang harganya bisa selangit. Ikan ini cukup banyak ditemukan di Sungai Maro, Merauke, yang menjadi habitat mereka.

Taman Nasional Wasur di Merauke ini sekaligus menjadi habitat Kanguru Papua atau kanguru pohon. Selain kanguru pohon, bisa juga menyaksikan rumah semut yang menjadi salah satu kekhasan Merauke. Rumah Semut ini pun hanya dapat dijumpai di Merauke dan Australia. Tak jauh dari pintu masuknya terdapat suatu kolam alami yang luas. Airnya berasal dari rawa dan sungai, Biras namanya.

Masjid Al Aqsha. Bagi umat Muslim pasti tahu Masjid Al Aqsha di Yerusalem sana. Namun, tahukah tentang Masjid Al Aqsha di Merauke, Papua? Masjid dengan nama serupa juga ada di Merauke. Diungkapkan oleh Wakil Ketua 1 PKM (Pengurus Kesejahteraan Masjid) Masjid Al Aqsha, Abu Bakar Akhyar, Aqsha memiliki arti terjauh. Analoginya, lokasi masjid yang terjauh dari pusat pemerintahan di Jakarta.

Gaya arsitektur masjidnya mengambil tema Timur Tengah. Cukup luas masjidnya, dengan beberapa bangunan di sekitarmya seperti Yayasan Masjid Raya, sekolah tingkat TK dan Lembaga Pengembangan Tilawatul Quran. Di depannya pun ada taman yang asri. Lokasinya mudah dijangkau, karena berada di pusat Kota Merauke atau dekat dengan Tugu Libra.

Cenderamata khas Merauke yang layak dibeli adalah barang-barang yang berbahan dasar kulit buaya. Kulit buaya menjadi salah satu industri rumah unggulan masyarakat Merauke. Soalnya, populasi buaya di sini begitu besar di Merauke. DiMerauke berlaku kebijakan khusus bagi Merauke tentang perburuan   buaya. Kerajinan kulit itu dapat berupa dompet, ikat pinggang, sepatu, tas, bahkan tas golf yang cukup unik dan berharga cukup mahal.

Dalam sisi kuliner pun, Merauke terkenal mempunyai makanan yang cukup khas dan unik. Daging rusa misalnya, akan banyak kita temui di Merauke dan diolah dalam berbagai macam jenis makanan. Semur, dendeng, maupun sate berbahan dasar daging rusa umum kita temukan di seluruh kota Merauke. Hal ini sangat beralasan, karena rusa merupakan hewan yang mempunyai populasi sangat banyak di Merauke dan legal secara hukum untuk menjadi hewan buruan.

Papeda adalah makanan favorit masyarakat Papua ini terbuat dari sagu. Biasanya dimakan dengan menggunakan gata-gata yang terbuat dari bambu. Karena populer, masyarakat Kampung Abar bahkan rutin menggelar Festival Makan Papeda yang disajikan dalam gerabah setiap bulan September.

Ulat Sagu.Bagi masyarakat Papua, khususnya yang tinggal di kawasan pesisir, ulat sagu adalah menu makanan favorit. Ulat sagu didapat dari batang pohon sagu yang tua dan biasanya sudah tumbang. Ulat sagu kaya akan protein karena setiap 100 gram mengandung 181 kalori. Saat ini, ulat sagu diolah kreatif menjadi sate, sop, bakwan hingga nasi goreng.

Sarang Semut.Sarang semut merupakan tanaman yang menjadi buruan wisatawan karena memiliki khasiat luar biasa untuk kesehatan. Zat flavonoid dan tanin yang terdapat pada sarang semut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti tumor, kanker, jantung dan reumatik.

Keladi Tumbuk.Oleh masyakat Biak, keladi tumbuk merupakan pengganti nasi yang memiliki kandungan karbohidrat dan sumber energi. Biasanya disajikan dalam acara khas adat Biak,acara syukuran dan acara pernikahan. Makanan ini biasanya dinikmati dengan lauk ikan bakar dan sayur kangkung yang dicampur bunga pepaya serta sambal.

Kota Merauke punya pesona tersendiri. Sebagai kota terujung Indonesia, Merauke pantas dijadikan destinasi wisata. Wilayah yang cukup aman, tenang dan penduduknya yang hidup damai berdampingan. Kini, Merauke terus mempercantik diri sebagai kota wisata. Di Merauke terdapat Monumen Kapsul Waktu. Monumen ini memiliki desain yang mirip dengan markas superhero ‘The Avengers’. Meski mirip, monumen yang diresmikan Presiden RI pada 16 November 2018 itu jauh dari kisah film Hollywood.●(Zian)

pasang iklan di sini