Menteri PU: Penyelenggaraan WWF ke-10 Kemenangan Diplomatik RI

menteri pupr basuki hadimuljono
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono -Foto: BNPB.

PeluangNews, Bali – Penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang berlangsung 19-21 Mei 2024 di Nusa Dia, Bali, merupakan kemenangan diplomatik Indonesia.

Sebab, terdapat penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT), hingga penandatanganan berbagai proyek dan hibah.

“Ini adalah diplomatic victory dari Indonesia di dunia internasional untuk tata kelola air,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat ditemui usai menghadiri upacara Segara Kerthi di Bali, Sabtu (18/5/2024).

Basuki mengutarakan yang membedakan WWF ke-10 adalah penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi setelah pembukaan. Biasanya forum akan langsung dimulai setelah pembukaan.

Menteri PUPR ini sudah kali kelima menghadiri WWF. Yakni, WWF ketiga di Kyoto, Jepang; WWF keempat di Kota Meksiko, WWF kelima di Istanbul, Turki; WWF ketujuh di Daegu, Korea Selatan; dan WWF kesembilan di Dakar, Senegal.

“Kita di sini ada KTT, jadi ada 11 kepala negara yang hadir. Itu besok, setelah hari Senin, setelah pembukaan, Presiden (Joko Widodo) memimpin KTT,” ujar dia.

Dalam KTT nanti Presiden Jokowi akan mendengar suara dari seluruh anggota yakni kepala pemerintah yang ada, tentang pengelolaan sumber daya air.

Hal kedua yang membedakan WWF ke-10 adalah deklarasi tingkat menteri. Deklarasi disusun oleh UNESCO di Paris, Perancis, dan merupakan hasil kerja keras dari Kementerian Luar Negeri Indonesia.

“Telah disusun ministerial declaration dan itu gak mudah, yang nyusunnya UNESCO di Paris. Ini kerja kerasnya Kementerian Luar Negeri kita,” tutur Basuki.

Ketiga adalah kompendium yang menjadi lampiran dari Deklarasi Menteri atau Ministerial Declaration dalam World Water Forum (WWF) 2024.

Secara khusus, ada tiga hal yang menjadi misi Indonesia untuk disepakati pada pertemuan di Bali nanti, yaitu pertama pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), pengarusutamaan Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, dan kegiatan rutin World Lake Days atau Hari Danau Sedunia.

“Kemudian ada beberapa MOU yang akan ditandatangani, termasuk hibah-hibah atau proyek yang ditandatangani,” ujarnya.

WWF ke-10 mengusung tema besar “Water for Shared Prosperity”. Forum ini akan menghasilkan Ministerial Declaration sebagai output utama yang disertai dengan kompendium atau concrete deliverables (aksi konkret).

World Water Forum ke-10 fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 231 partisipan dari 49 negara akan menghadiri Parliamentary Meeting on the Occasion of the 10th World Water Forum pada 19-21 Mei di Nusa Dua, Bali.

Forum ini memobilisasi aksi parlementer mengenai air untuk kesejahteraan bersama. []

Exit mobile version