Menteri Perdagangan Imbau Masyarakat Sembelih Hewan Kurban di RPH

Permendag No.36/2023 Direvisi, Kini Bebas Bawa Sepatu dan Tas dari Luar Negeri
Mendag Zulkifli Hasan | Dok.Ist

Peluang News, Bandung – Hari Raya Idul Adha 1445 hijriah atau 10 Dzulhijjah di Tanah Air ditetapkan pada 17 Juni 2024. Hampir pasti, usai melaksanakan Salat Id sebagian besar umat Islam melakukan pemotongan hewan kurban.

Terkait hal itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengimbau masyarakat untuk menyembelih hewan kurban di rumah potong hewan (RPH) sebagai antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) serta lumpy skin disease (LSD).

“Kami imbau masyarakat yang ingin berkurban, silahkan bawa ke rumah potong hewan. Dijamin bagus, bersih karena memang tidak boleh lagi memotong hewan sembarangan,” ujar menteri perdagangan yang biasa disapa Zulhas itu, usai meninjau RPH di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/6/2024).

Dia menuturkan hewan kurban yang pemotongannya di RPH akan diperiksa secara ante mortem dan post mortem oleh petugas untuk menjamin kesehatan dari hewan tersebut.

Ante mortem adalah pemeriksaan kesehatan sebelum objek atau hewan kurban mengalami kematian. Sedangkan, post mortem pemeriksaan kesehatan setelah objek disembelih atau dipotong.

“Jadi kalau sudah sampai dagingnya diambil, diperiksa lagi. Dagingnya bagus, sehat, layak atau tidak, jadi sangat dijamin,” kata Zulhas.

Dia mengutarakan pemotongan hewan kurban di RPH lebih terkontrol dan higienis dibandingkan dengan melakukannya di lingkungan pemukiman.

Selain itu, lanjutnya, fasilitas di RPH memungkinkan penanganan limbah yang lebih baik sehingga tidak menimbulkan bau yang mengganggu warga sekitar.

“Karena memang tidak boleh lagi memotong hewan sembarangan. Kalau dulu kan di rumah, di masjid, sekarang tidak boleh lagi. Agar bersih, higienis dan juga tidak mengganggu soal baunya dan sebagainya,” katanya.

Mendag meminta masyarakat untuk mengecek barcode atau QR code di setiap kalung tanda sehat bagi hewan kurban yang telah menjalani pemeriksaan oleh petugas untuk menjamin kesehatan sebelum dipotong.

“Jadi bisa dilihat di aplikasi, sapi ini aman atau tidak, ada datanya lengkap pakai barcode,” ujar Zulhas, menambahkan. []

Exit mobile version