
PeluangNews, Makassar – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana berdialog dengan mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar dalam agenda Ngobrol Bareng Mahasiswa di Kampus Poltekpar, Sabtu (20/9/2025). Dialog ini digelar untuk menyerap aspirasi dan bertukar gagasan mengenai pengembangan pariwisata nasional, terutama dalam peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM).
“Saya datang ke sini untuk mendengar langsung keluhan maupun ide dari mahasiswa. Anak muda selalu punya gagasan inovatif yang bisa membantu kami di pemerintahan. Karena itu mari kita ngobrol dan berbagi,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti.
Dalam diskusi itu, sejumlah mahasiswa menyampaikan aspirasi. Voli Feda Pratiwi, mahasiswa Program Studi Usaha Perencanaan Wisata Semester 5, menekankan perlunya edukasi dan peningkatan kesadaran tentang kapal pinisi sebagai ikon Sulawesi di Bulukumba.
Sementara itu, Rahma Dini Saputri dari jurusan yang sama mengusulkan promosi pariwisata Kota Palopo yang kaya akan wisata bahari, budaya, dan sejarah. “Palopo juga punya Pelabuhan Tanjung Ringgit yang sering disinggahi kapal pesiar,” katanya.
Menanggapi masukan itu, Menteri Widiyanti menekankan pentingnya kolaborasi dengan para ahli untuk memperkaya edukasi tentang kapal pinisi. Ia menyebut program unggulan Kementerian Pariwisata, Wisata Naik Kelas, sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas pariwisata.
“Indonesia memiliki potensi besar dengan 17 ribu pulau. Wisata bahari bisa menjadi industri kuat, namun regulasi pelayaran masih perlu diperkuat. Itu pekerjaan rumah besar yang harus kita benahi,” jelasnya. Ia menambahkan, Kemenparekraf akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan lain untuk mengoptimalkan regulasi pelayaran wisata.
Aspirasi juga datang dari Irwandi, mahasiswa Program Studi Destinasi Pariwisata semester 5, yang menyoroti perlunya perbaikan infrastruktur di Toraja serta regulasi penggunaan pemandu lokal bagi wisatawan mancanegara.
Putri Salsabila, mahasiswa Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara semester 5, mendorong kolaborasi Kemenparekraf dengan Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia (HMPI) yang memiliki program sejalan dengan Gerakan Wisata Bersih dan Desa Wisata Binaan Mahasiswa.
Sekretaris Kementerian Pariwisata, Bayu Aji, menyampaikan bahwa Rancangan Undang-Undang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan sudah mencantumkan kewajiban wisatawan mancanegara untuk menggunakan jasa pemandu lokal. “Peran pemerintah daerah dan dinas pariwisata sangat penting dalam menjalankan kebijakan ini. Mari kita libatkan kepala daerah agar sektor pariwisata makin maju. Pariwisata memberi multiplier effect nyata bagi perekonomian,” ujarnya.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Martini Mohamad Paham, menambahkan pentingnya peran mahasiswa dalam promosi.
“Hal sederhana yang bisa dilakukan teman-teman adalah membuat konten positif tentang destinasi Indonesia. Ayo bersama-sama promosikan keunggulan pariwisata kita, mulai dari makanan, tenun, suvenir, hingga karya kreatif mahasiswa,” pungkasnya.







