
Peluang News, Palembang – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus melibatkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di daerah.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan hal tersebut kepada wartawan di Palembang, Senin (13/1/2025).
Menurut Maman, Badan Gizi Nasional telah menyiapkan beberapa skema dan pola dalam pelaksanaan program MBG.
Program tersebut, lanjutnya, telah dilakukan uji coba, tentu, skema pola dan sistem apapun. Selain itu, program MBG harus memberdayakan UMKM di daerah masing-masing.
“Misalkan kebutuhan beras, sayur-sayuran, daging atau kebutuhan apapun itu. Hal ini yang akan kami dorong. Kami telah mensosialisasikan hal ini ke kepala daerah agar kebutuhan kebutuhan dan peralatan dapur harus melibatkan teman-teman UMKM di daerah,” kata Maman.
Selanjutnya, dapur umum untuk pelaksanaan program MBG dan itu dibuka ruang partisipasi kepada pihak kedua atau ketiga untuk berpartisipasi.
“Maka, hal ini juga harus diberikan untuk teman-teman UMKM. Ini adalah hal-hal affirmative action yang memberdayakan pengusaha baik mikro, kecil, dan menengah diberikan kesempatan,” ujarnya.
Sebagai catatan, program MBG merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang resmi diberlakukan sejak Senin (6/1) di sekolah-sekolah dan posyandu pada 26 provinsi di Indonesia dengan anggaran Rp71 triliun.
Pemerintah menargetkan program MBG dapat menyentuh tiga juta penerima manfaat selama Januari-Maret 2025. Penerima manfaat itu terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil, serta ibu menyusui. []