“ Saya ingin Kopkarhutan masuk dalam deretan 100 Koperasi Besar Dunia, Saya minta kepada para pejabat di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melibatkan koperasi dalam segala produksi hutan. Sehingga tiada hari tanpa transaksi di koperasi.”
PERNYATAAN itu dikemukakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya saat membuka RAT Kopkarhutan, Rabu (27/2/19) lalu. Dalam usianya memasuki 49 tahun, koperasi ini dinilai semakin inovatif dan mampu memberi kesejahtraan kepada anggotanya. “Salah satu ciri koperasi itu maju adalah jika partisipasi anggota yang memanfaatkan jasa koperasi cukup tinggi.
Di Kopkarhutan hal itu terlihat dari besarnya simpanan anggota serta pencapaian aset koperasi yang tumbuh signifikan,” ujarnya. Sebagai koperasi yang beroperasi di lingkungan perusahaan ataupun lembaga pemerintahan, menurut Siti Nurbaya, kemajuannya sangat tergantung pada peduli yang kuat dari pimpinan.
Karenanya dia meminta segenap bidang di Kementerian LHK dapat memberi akses ke koperasi terutama dalam bidang produksi hutan. Salah satu usaha Koperasi yang membanggakan menteri LKH adalah Arborea Café, unit usaha baru Kopkarhutan yang menjadi ikon di lingkungan Kementerian LKH. “Arborea Café saya harapkan dapat berkembang ke daerah lain, konsepnya semacam coffee shop di tengah hutan. Ini akan sangat menarik sebagai ruang edukasi publik sekaligus life style,” ujarnya.
Agar usaha Kopkarhutan tetap eksis dan sesuai dengan perkembangan pasar, Menteri LHK meminta pengelolaan harus dimodernisir, antara lain melalui pemanfaatan teknologi informasi.
LAYANAN SUDAH ONLINE
Dalam laporannya Ketua Kopkarhutan Awriya Ibrahim mengatakan koperasi fungsional seperti halnya Kopkarhutan hanya akan berhasil jika ada kepedulian para pejabat di lingkungan Kementerian LHK. “Kita berterima kasih dengan ibu menteri yang begitu peduli dengan koperasi, dan kehadiran beliau hari ini di tengah kita karena ingin melihat kesuksesan yang telah kita capai, “ujarnya. Sejumlah aktivitas dijakankan Kopkarhutan sudah dapat memenuhi keinginan menteri, seperti pelayanan online yang dapat mempercepat pelayanan terhadap anggota. “Kini koperasi sudah bisa memberikan pinjaman maksimal Rp150 juta dan prosesnya selesai dalam tiga hari,” tambah Awriya lagi.
Kinerja keuangan koperasi sepanjang Tahun Buku 2018 berhasil meraih pendapatan Rp14,618 miliar, sedangkan belanja operasional Rp 8,070 miliar, sehingga menghasilkan SHU sebelum pajak Rp6,547 miliar. Total asetnya mencapai Rp79,174 miliar dengan penyaluran pinjaman mencapai Rp61,626 miliar. Penghargaan diperoleh antara lain Koperasi Terbaik Berprestasi Tingkat Nasional 2014, Koperasi Terbaik dalam penilaian Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia Tingkat DKI Jakarta 2017. Kopkarhutan juga merebut penghargaan sebagai koperasi terbaik dari seluruh kantor Kementerian di Jakarta.
Unit-unit usahanya antara lain Usaha Simpan Pinjam, Perparkiran, Penjaminan, Aneka Usaha, Toko, Pengelolaan Aset, Ekowisata, Event Organizer, Perbengkelan dan Arborea Cafe. Arborea Kafe, Ekowisata dan Perbengkelan merupakan inovasi bisnis yang baru dikembangkan oleh Kopkarhutan. (Irm)