hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Energi  

Menteri ESDM Tegaskan Komitmen Indonesia Dalam Menuju Net Zero Emission

Menteri ESDM Tegaskan Komitmen Indonesia Dalam Menuju Net Zero Emission/Dok. Peluang News-Hawa

Peluang News, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menegaskan, Indonesia akan terus berkomitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE).

“Kami telah mengembangkan Peta Jalan NZE di sektor energi untuk mencapai target emisi dan melaksanakan transisi energi bersih,” kata Arifin dalam kegiatan “G20 Bali Global Blended Finance Alliance Dialogue” di Bali, dikutip Senin (20/5/2024).

Ia memaparkan, peta jalan ini mencakup pengembangan energi terbarukan, program pengurangan karbon, pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara, elektrifikasi, langkah-langkah dan praktik efisiensi energi, serta penerapan teknologi CCS/CCUS.

“Berdasarkan Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi dari 29% menjadi 32% pada tahun 2030. Sektor energi diharapkan menyumbang pengurangan emisi sebesar 358 juta ton CO2, meningkat dari target sebelumnya sebesar 314 juta ton CO2,” paparnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan mengenai sejumlah tantangan yang kerap dihadapi dalam mencapai target tersebut.

“Apalagi, Indonesia diberkahi dengan sumber daya energi yang beragam, seperti minyak, gas, batu bara, dan energi terbarukan bersih seperti hidro, surya, angin dan laut. Namun, tantangannya adalah bagaimana memanfaatkannya secara optimal,” jelasnya.

Beberapa program yang sedang dijalankan untuk mendukung peta jalan NZE meliputi pengembangan infrastruktur interkoneksi listrik, infrastruktur pipa gas, dan eksplorasi gas alam secara masif.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya dukungan keuangan yang memadai untuk mencapai target NZE.

“Ada beberapa inisiatif seperti JETP, AZEC, IPEP yang saat ini sedang berlangsung, kami juga berharap bahwa G20 Bali Global Blended Finance Alliance (GBFA) dapat mendukung program kami,” ujarnya.

Tak hanya itu, Arifin juga menyampaikan bahwa pengembangan teknologi dan skala industri juga menjadi fokus utama untuk memaksimalkan penggunaan energi baru terbarukan.

“Dengan demikian, maka kita harus dapat memastikan bahwa program transisi energi bersih ini dapat memberikan dampak positif yang berharga bagi masyarakat,” terang Arifin.

“Untuk itu, kami mengharapkan kerjasama yang lebih kuat antara negara-negara berkembang dan kurang berkembang agar dapat mempercepat program sehingga tidak ada yang tertinggal,” imbuhnya.

pasang iklan di sini