
Peluang News, Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menjelaskan mengenai groundbreaking sejumlah proyek pada semester II tahun ini.
Ia mengatakan, terdapat dua proyek ekosistem kendaraan listrik yang akan groundbreaking, salah satunya yaitu pabrik katoda milik LG Group di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Selain itu, juga terdapat pabrik prekusor milik Huayou yang berlokasi di Maluku Utara yang kini sedang dibangun.
Bahlil menyampaikan, pabrik ini nantinya direncanakan untuk menyuplai berbagai kebutuhan baterai listrik mobil listrik Tesla mulai Januari 2025.
“Mengenai apa yang kami lakukan pada groundbreaking di semester II ini sebenarnya yaitu kami lakukan sektor ekosistem baterai mobil itu adalah katoda, itu akan kita lakukan di Batang, LG,” kata Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Senin (29/7/2024).
“Kemudian Huayou semester II juga bangun prekursor di Maluku Utara untuk suplai permintaan dari Tesla. Jadi untuk ke depannya yakni 1 Januari 2025 Indonesia akan mengirirm material bahan baterai berbentuk prekursor dari Indonesia, pabriknya di Weda Bay,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menerangkan, Elon Musk sudah membatalkan rencananya untuk membangun pabrik mobil listrik Tesla di tanah air.
Namun, ia mengklaim bahwa Elon Musk masih cukup tertarik berinvestasi di Indonesia.
Luhut enggan memaparkan secara detail mengenai ketertarikan investasi elon di tanah air. Ia hanya mengatakan, Tesla tidak akan membangun pabrik di mana pun dalam satu atau dua tahun mendatang.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak ambil pusing dengan Elon Musk yang batal berinvestasi dan mendirikan pabrik di Indonesia.
Hal ini dikarenakan, menurut Jokowi, berbagai industri otomotif, salah satunya kendaraan listrik dapat berkembang pesat di Indonesia karena telah tersedia seluruh komponennya.
“Untuk masuk ke industri mobil itu sangat mudah karena baterai 40-50 persen komponen mobil ada di industri baterai listriknya,” ujar Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi menegaskan bahwa pihaknya akan terus optimis untuk perkembangan industri otomotif di tanah air.
Pasalnya, menurut Jokowi, para investor lain atau selain Tesla pun pasti akan tetap berminat menanamkan modalnya dan mendirikan pabrik di Indonesia.
“Jadi, kita harus optimis bahwa dengan pembangunan industri dari hulu sampai hilir yang dikerjakan secara baik, efisien, dan dengan harga yang kompetitif, maka saya kira investor akan datang mencari. Bukan kita yang mencari. Kita harus optimis, harus optimis,” tegasnya.