Mentan Optimistis Percepatan Swasembada Gula Nasional Dalam Tiga Tahun

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: agricom.id

PeluangNews, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan rapat kerja dengan PTPN (PT Perkebunan Nusantara) Grup di Kantor Representative Office PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Surabaya, Rabu (11/6/2025).

Dalam raker ini Mentan mendorong percepatan swasembada gula nasional dalam waktu maksimal tiga tahun melalui langkah deregulasi, intensifikasi, serta perluasan lahan tebu.

Menurut dia, perlunya penyederhanaan regulasi yang dinilainya sudah tidak relevan dan justru menghambat kinerja petani serta perusahaan negara.

“Ini harus deregulasi untuk disederhanakan, yang menguntungkan plasma dan menguntungkan negara,” ujarnya.

Amran menilai sumber daya manusia di tubuh PTPN sangat mumpuni, dengan mayoritas pegawai memiliki pengalaman kerja minimal 10 hingga 20 tahun. Tetapi, regulasi yang tidak fleksibel dinilainya membatasi pengambilan keputusan teknis yang dapat meningkatkan produktivitas.

Salah satu persoalan mendasar, lanjut dia, adalah kondisi lahan tebu nasional, di mana sekitar 86% lahan dalam kondisi rusak atau tidak optimal. Sebab itu, Amran menekankan perlunya perbaikan lahan secara menyeluruh.

“Seluruhnya harus dibongkar dan dibenahi. Paling lambat bongkar ratoon. Tidak ada pilihan lain kalau kita mau swasembada,” kata dia.

Di sisi lain, Amran menjabarkan strategi intensifikasi melalui perbaikan irigasi, penggunaan benih unggul, dan pengolahan tanah yang lebih optimal. Selain itu, pemerintah juga akan mempercepat ekstensifikasi lahan.

“Itu perintah Bapak Presiden. Kami akan memperluas areal tanam minimal 200 ribu hektare agar PTPN bisa menyelesaikan dalam tiga tahun,” ucapnya, menandaskan.

Amran mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui alokasi anggaran sebesar Rp30 triliun – Rp40 triliun untuk mendukung proyek swasembada gula. Dana ini akan digunakan untuk subsidi pupuk, benih unggul, dan sarana produksi lainnya.

“Dana sudah siap, perintah Presiden jelas, kita harus akselerasi,” kata Mentan, menegaskan

Dia juga menyoroti perlunya reformasi sistem kredit pertanian. Sistem akumulasi plafon pinjaman selama ini dinilainya menyulitkan petani, dan mengusulkan agar plafon pinjaman seperti KUR sebesar Rp50 juta per hektare bisa diakses setiap tahun tanpa batasan.

Dalam kesempatan tersebut, Amran mengungkapkan bahwa Kementerian Pertanian bersama PTPN akan mengirimkan surat resmi kepada kementerian dan lembaga teknis terkait guna mengajukan permohonan deregulasi.

“Langsung saya tanda tangani. Ini bentuk komitmen kami bahwa tidak ada waktu yang bisa disia-siakan. Swasembada gula bukan lagi mimpi, tapi agenda nyata negara,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Mahmudi, menyambut positif arahan Mentan dan menyerukan semangat kerja eksponensial dalam upaya peningkatan produksi gula nasional.

“Pesan Bapak Mentan jelas, kita harus bangkit dan bekerja eksponensial, bukan sekadar naik 10–20 persen,” kata Mahmudi.

Ia menyebutkan produksi gula SGN dalam dua tahun terakhir telah meningkat dari 751 ribu ton menjadi satu juta ton, atau naik sekitar 30 persen. Namun capaian tersebut masih belum sesuai target eksponensial yang diharapkan.

Sebagai tindak lanjut, SGN telah berhasil melakukan perluasan lahan tebu hingga 10.300 hektare dari target awal 5.000 hektare.

“Ini bukti nyata komitmen kami,” kata Mahmudi.

SGN juga menargetkan produksi gula sebesar 4 juta ton pada tahun depan dan 5 juta ton di tahun berikutnya. []

Exit mobile version