hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Ragam  

Mentan Berharap Seluruh Pihak Menjaga dan Pertahankan Lahan Pertanian

Jakarta — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta seluruh pihak untuk menjaga lahan pertanian di Indonesia. Dia mengingatkan, pengalihfungsian lahan pertanian ke nonpertanian bisa mendapatkan sanksi hingga kurungan penjara.

“Mestinya (pemerintah) daerah mencari tahu bagaimana pertanian mau baik kalau alih fungsi lahan terjadi terus. Sekali-kali, masukkan penjara orang yang alih fungsikan lahan,” kata Syahrul Yasin Limpo, Rabu (29/06/2022).

Ia menyampaikan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), baik pejabat maupun pengusaha, bisa dikenakan sanksi penjara.

Pejabat yang kedapatan menyetujui alih fungsi lahan yang mengakibatkan luas lahan pertanian berkurang bisa diancam delapan tahun penjara. Ancaman untuk pengusaha mencapai lima tahun penjara.

“Misalnya, lahan pertanian yang sudah masuk lahan berkelanjutan dijadikan perumahan meski ada IMB itu bisa kena (sanksi). Masukkan penjara sekali-kali lah,” ujarnya

Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir 2019 lalu telah merilis total luas baku sawah secara nasional mencapai 7,46 juta hektare (ha). Luas baku sawah itu juga menjadi basis perhitungan produktivitas maupun produksi padi secara nasional.

Sepanjang 2021 terdapat penurunan produksi gabah kering giling (GKG) yang diikuti dengan turunnya produksi beras. Penurunan produksi itu akibat penurunan luas panen sepanjang tahun lalu yang disebabkan oleh faktor cuaca hingga serangan hama di persawahan.

Berdasarkan penghitungan BPS, total produksi GKG sepanjang tahun lalu sebanyak 54,42 juta ton, turun 230 ribu ton atau sekitar 0,43 persen dari produksi 2020 yang sebesar 54,65 juta ton.

Meski begitu, BPS memprediksi adanya peningkatan luas panen padi periode Januari-April 2022. Berdasarkan hasil penghitungan kerangka sampel area (KSA), total luas panen Januari-April tahun ini diperkirakan mencapai 4,81 juta hektare (ha) naik 8,58 persen dari periode sama tahun lalu.

Seiring dengan proyeksi kenaikan luas panen musim pertama tahun ini, total produksi gabah kering giling (GKG) diperkirakan tembus 25,4 juta ton. Angka itu meningkat signifikan sebesar 7,7 persen dari produksi periode sama tahun lalu yang hanya 23,58 juta ton.

Kenaikan pada GKG lantas akan berdampak pada bertambahnya produksi beras di level hilir. Produksi beras Januari-April 2022 diperkirakan sebanyak 14,63 juta ton atau naik 7,7 persen dari Januari-April 2021 sebesar 13,58 juta ton.

Syahrul juga meminta seluruh jajarannya membuat strategi kerja yang adaptif terhadap situasi krisis pangan dunia yang telah terjadi. Langkah-langkah mitigasi pada sektor pertanian Indonesia harus mampu menjawab tantangan ketahanan pangan ke depan.

Syahrul menegaskan, seluruh jajarannya harus memperbaiki konsolidasi, konsep kerja, serta perilaku. Sebab, tantangan sektor pangan dan pertanian telah berubah dan sangat berbahaya bila tak mampu diatasi.

“Dunia sedang tidak lagi biasa-biasa. Hati-hati dan jangan menganggap remeh-remeh saja,” Tutupnya.

pasang iklan di sini