
PeluangNews, Lebak – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa Sekolah Rakyat menjadi program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencetak Generasi Emas 2045 dari anak-anak kurang mampu.
“Kita sebagai pembantu Presiden harus menjalankan gagasan beliau untuk menyukseskan Program Sekolah Rakyat,” kata Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul usai meresmikan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 34 Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (1/8/2025).
Menurut Gus Ipul, Sekolah Rakyat digagas Presiden Prabowo untuk memastikan pemerataan pendidikan bagi keluarga miskin sehingga anak-anak yang kurang beruntung dapat melanjutkan sekolah. “Kehadiran program ini diharapkan dapat mencetak generasi emas yang berkualitas, sehingga mampu memutus mata rantai kemiskinan,” ujarnya.
Gus Ipul menjelaskan, Sekolah Rakyat memiliki tiga kunci gagasan Presiden Prabowo. Pertama, memuliakan wong cilik atau kaum dhuafa yang belum terjangkau pembangunan. “Mereka termasuk dalam statistik keluarga miskin ekstrem, sehingga Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat melahirkan Generasi Emas 2045,” katanya.
Kedua, menjangkau yang belum terjangkau, mengingat masih ada lebih dari tiga juta anak usia sekolah SD, SMP, dan SMA yang tidak sekolah, putus sekolah, atau berpotensi putus sekolah. “Sekolah Rakyat memberikan kesempatan bagi mereka yang sebelumnya tidak punya akses pendidikan,” jelasnya.
Ketiga, memungkinkan yang tidak memungkinkan. “Banyak anak putus harapan karena orang tuanya tak mampu menyekolahkan mereka. Sekolah Rakyat memberikan harapan dan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan yang baik,” ujar Gus Ipul.
Ia menegaskan, Sekolah Rakyat berbeda dengan sekolah umum lainnya karena mengutamakan penerimaan siswa dari keluarga miskin ekstrem dan rentan miskin. Seleksi siswa dilakukan oleh petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH). “Kita berharap anak-anak di sini nantinya ada yang menjadi presiden, menteri, atau gubernur,” ujarnya.
Sebagai inspirasi, Gus Ipul mencontohkan perjalanan hidup Gubernur Banten Andra Soni yang berasal dari keluarga tidak mampu, pernah menjadi sopir angkot dan pekerja serabutan, namun berhasil menempuh pendidikan hingga kini memimpin provinsi. “Kami berharap anak-anak Sekolah Rakyat terinspirasi oleh perjalanan Pak Gubernur Banten,” kata Mensos.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni mengungkapkan pemerintah daerah telah mengajukan enam kota/kabupaten untuk memiliki Sekolah Rakyat. “Lahan di Banten luas, dan saat ini baru ada Sekolah Rakyat rintisan di Kabupaten Lebak dan Tangerang Selatan yang memanfaatkan gedung pemerintah setempat,” pungkasnya.