Ilustrasi-Foto: Humas Kota Bandung.
BANDUNG—Pemerintah Kota Bandung berupaya menghadirkan lahan pertanian terintegrasi seluas 2 hektare di Ciburu, Cisurupan, Kota Bandung. Di lokasi itu terdapat aneka ragam tanaman hortikultura,padi, jagung hingga budi daya lele.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyampaikan program dari Dispangtan (Dinas Pangan Hortikultura dan Pertanian untuk menyiasati lahan pertanian di Kota Bandung yang semakin berkurang.
“Semua pertanian. Berasnya dimakan manusia, padinya dikasihkan ke kambing. Jadi tidak ada yang terbuang. Jagungnya digiling jadi pakan ayam dan pohonnya dikasihkan ke domba,” kata wali kota sela meninjau UPT Pembibitan Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kota Bandung, Minggu (20/9/20).
Lanjut dia, ada pohon nangka, mengkudu dan duren itu daunnya diberikan domba. Sementara air dari kolam ikan akan disalurkan ke sawah.
Untuk pupuknya, lanjutnya, menggunakan organik sehingga mampu panen dengan baik dan berkala. Pupuk organik terbukti efektif, menghasilkan 8-10 ton dan setahun tiga kali panen.
Menurut pria yang karib disapa Mang Oded itu, lahan itu ditargetkan menjadi ekowisata.
“Spirit kita membangun ketahanan pangan. Kalau sudah asri dan pemandangannya indah itu lebih bagus lagi. Ke depannya disiapkan mejadi tempat wisata,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyampaikan, lokasi tersebut untuk pembibitan dan pembenihan tanaman pangan.
“Ini lokasi UPT Pembibitan Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kota Bandung. Di sini fungsinya melakukan pembibitan dan pembenihan terhadap tanaman pangan dan hortikultura termasuk peternakan,” jelasnya.
Gin Gin mengungkapkan, Dispangtan akan mengembangkan pertanian terpadu yang terintegrasi. Hal tersebut karena lahan sawah di Kota Bandung yang terbatas.
“Kita coba kembangkan lebih lanjut pertanian terpadu atau terintegrasi. Kita lakukan karena Bandung tidak memiliki sawah, kalau ada pun itu sangat terbatas,” jelasnya.
“Dengan keterbatasan ini, maksimalkan mengoptimalkan fungsi lahan termasuk sumber daya lainnya. Ini lahan pertanian termasuk sawah tidak terairi secara rutin. Di sini kita coba pertanian terpadu sehingga penggunaan air itu lebih terarah,” tutur Gin Gin.
Untuk memanfaatkan lahan, lanjutnya, Kota Bandung sedang mengembangkan lahan yakni Buruan Sae.
“Pekarangan atau lahan sekitar itu menjadi ketahan pangan bagi keluarga. Luas dan fungsinya sama jadi ketahan pangan, sehingga semua bisa termanfaatkan. Sisi kebutuhan bisa terpenuhi, sisi ekonomi ada nilai tambah,” katanya.