octa vaganza

Menperin Targetkan Bangga Buatan Indonesia Dorong Daya Saing Industri

JAKARTA—Menteri Perindustrian Agus Gamiwang Kartasasmita mengajak semua pihak untuk memproritaskan produk dalam negeri dalam membelanjakan kebutuhan. Langkah ini untuk membantu industri manufaktur, salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19.

 “Dukungan terhadap industri dalam negeri dapat membantu sektor tersebut, termasuk di dalamnya industri kecil dan menengah (IKM), agar tidak terpuruk dalam kondisi sekarang,” kata Agus dalam konferensi pers seusai pencanangan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Kamis (14/5).

Menurut Menperin, industri dalam negeri mampu bersaing dengan produk-produk impor. Hanya saja sektor industri membutuhkan kepercayaan tinggi dari masyarakat agar dapat terus berproduksi.

Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Menurut Presiden, karya anak bangsa harus diapresiasi dan didukung, serta dimanfaatkan untuk keselamatan dan kemajuan bangsa.

Melalui kampanye #BanggaBuatanIndonesia, Menperin yang juga sebagai Ketua Harian Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Timnas P3DN) mengharapkan berbagai pihak memberikan dukungannya agar produk-produk Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Saya harap melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, kita semua bisa memberikan kontribusi nyata dalam rangka memulihkan kembali perekonomian Indonesia,” ujar Agus. 

Menperin juga meyakini, industri Indonesia mempunyai kemampuan dalam mengembangkan produk–produk yang dibutuhkan untuk menghadapi pandemi Covid-19, seperti ventilator.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, belum ada industri di Indonesia yang memproduksi ventilator, tetapi dalam waktu kurang dari tiga bulan, pemerintah bisa mendorong beberapa universitas untuk menjalin kerja sama dengan industri yang bisa memproduksi ventilator.

Saat ini, klaster UGM (Universitas Gadjah Mada) yang bekerja sama dengan industri dalam negeri telah berhasil memproduksi ventilator high grade dengan teknologi tinggi.

 “Ini artinya SDM kita mempunyai kemampuan untuk memproduksi produk-produk yang selama ini di impor dari luar negeri. KIta harus punya kepercayaan yang tinggi bahwa kita mampu memproduksi produk yang dibutuhkan di Indonesia secara mandiri,” tutupnya.

Exit mobile version