
Peluang news, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki menginisiasi LLP-KUMKM atau SMESCO Indonesia untuk menjadi markas besar (mabes) produk lokal.
Teten mengatakan, hal ini bertujuan agar dapat dikunjungi oleh banyak konsumen yang ingin mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang terjangkau.
“Saya sudah bilang ayo SMESCO jadikan mabes produk lokal. Jangan mahal-mahal, Pemerintah kan tidak cari untung. Ayo kita sama-sama bangun branding bahwa SMESCO adalah markasnya UMKM dan brand lokal,” ujar Teten dalam kegiatan Indonesia Local Brand Meet Up, di SMESCO, Jumat (22/12/2023).
Diketahui, Indonesia Local Brand Meet Up merupakan wadah bertemunya para founder brand-brand lokal dengan aggregator dan pemerintah untuk saling bertukar pikiran dalam mewujudkan suatu Gerakan Agregasi Lokal Brand.
“Dengan keberadaan mabes produk lokal ini, kami siap dan berani mendorong nasionalisme konsumen kita karena pasokan sudah siap dan dengan kualitas yang baik,” katanya.

Ia mencontohkan bahwa di Korea Selatan, terdapat kawasan ekonomi khusus untuk UMKM yang terdapat 36 pabrik untuk produk UMKM sehingga seluruh kebutuhan UMKM dapat terintegrasi dalam satu tempat.
“Mungkin satu tower ada 145 pabrik, jadi terintegrasi semua sehingga lebih efisien enggak sendiri-sendiri dan based on teknologi. Hal ini bisa kita uji coba di SMESCO, kan sudah ada SMESCO Labo, bisa diperbesar jadi rumah produksi,” jelasnya.
Selain itu, model agregasi juga harus dikembangkan pada UMKM, mulai dari sisi produksi, distribusi, pasar, membangun brand image hingga ke pembiayaan.
Hal ini dikarenakan, menurutnya, agregasi merupakan hal yang sangat penting bagi para pelaku usaha rintisan skala kecil.
“Sementara soal pembiayaan saat ini sudah ada KUR Klaster yang tidak lagi menerapkan kolateral tapi menggunakan kredit skoring,” ucapnya.
Tak hanya itu, koperasi multi pihak juga telah dihadirkan ntuk memudahkan dalam pengadaan bahan baku, pembiayaan, hingga logistik.
Teten menambahkan, saat ini pemerintah tengah mengatur arus masuk barang impor agar dapat melindungi produk UMKM agar tidak kalag saing.
“Perdagangan secara elektronik juga kita atur walau ada beberapa yang terganggu awalnya namun kita harus berpikir dalam jangka panjang,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Executive Officer (CEO) Jakcloth, Ruddy Lasut mengatakan, kegiatan Indonesia Local Brand Meet Up ini merupakan tempat untuk saling berbagi ide bagi para pelaku UMKM lokal untuk berkembang.
Menurutnya, keberadaan SMESCO dapat berperan aktif untuk mendukung perkembangan brand-brand lokal di tanag air.
“Dengan adanya Gedung SMESCO ini, menurut saya, dapat memfasilitasi event-event seperti jakcloth dan event-event lain yang sama-sama mendukung perkembangan brand-brand lokal,” ujarnya.