hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

MenKopUKM: Kerja Sama Indonesia-Korsel Sangat Penting untuk Kembangkan Start-Up

Peluangnews, Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki mengatakan, kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan (Korsel) sangat penting untuk mengembangkan start-up di Indonesia.

Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan Korea-Indonesia Startup (KOIN) Assesment Workshop di Nusa Dua, Bali, Selasa (21/11/2023).

“Kita harus mampu memanfaatkan kerja sama dengan Korea, mengingat perkembangan start-up di Korea sudah sangat pesat, dan bisa dijadikan acuan untuk perkembangan ekosistem start-up di Indonesia,” kata Menteri Teten.

Menurutnya, kegiatan ini dapat menjadi ajang bagi Indonesia dan Korea untuk mewujudkan komitmen dalam membina dan memperkuat ekosistem start-up di negara masing-masing.

Hal ini dikarenakan, salah satu tujuan dari KOIN juga untuk memetakan sekaligus mengidentifikasi berbagai peran penting dari para stakeholder, seperti Pemerintah, swasta, akademisi, dan investor dalam memainkan peranan masing-masing dan untuk memecahkan berbagai permasalahan.

“Dengan mengidentifikasi peran-peran ini, kita dapat menciptakan ekosistem yang mampu mendorong inovasi, sekaligus memberikan dukungan dalam menciptakan pertumbuhan start-up secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) telah menjalin kerja sama dengan Korean Development Institute (KDI) melalui Knowledge Sharing Program yang bertujuan untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan pengetahuan terkait program kebijakan dan inovasi di Korea untuk diimplementasikan pada ekosistem start-up di tanah air.

“Hal ini menunjukkan bahwa kedua negara memiliki tujuan yang sama dalam mengembangkan ekosistem start-up di masing-masing negara,” ucap Menteri Teten.

Oleh karena itu, ia mengajak para pelaku start-up di Indonesia untuk mengambil kesempatan belajar satu sama lain, memaksimalkan potensi yang dimiliki, serta secara kolektif mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam mencapai kesuksesan.

Korea-Indonesia Startup (KOIN) Assesment Workshop/Dok. Humas KemenKopUKM

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Smesco Indonesia, Leonard Theosabrata menyampaikan, KOIN akan menjajaki peluang kolaborasi antara Indonesia dan Korea, khususnya dalam menumbuhkan start-up dan UMKM yang selama ini memainkan peran penting dalam ekonomi nasional.

“KOIN juga akan menjadi media untuk berdiskusi dan kolaborasi dalam mengembangkan start-up melalui inovasi teknologi. Ekosistem start-up tidak dapat berdiri sendiri-sendiri, melainkan harus tercipta dari sebuah sinergi dan perpaduan antara usaha, sumber daya berkualitas, dan ide kreatif,” ujar Leonard.

“Tujuannya agar mampu menghasilkan rekomendasi dalam meningkatkan kolaborasi antara Indonesia dengan Korea dalam mengembangkan ekosistem start-up, sekaligus berkontribusi dalam mencapai Sustainable Development Goals (SGDs) bagi kedua negara,” jelasnya.

Sementara itu, Director of Korea Development Institute, Dong Chul Cho berharap agar KOIN dapat mampu melahirkan kebijakan-kebijakan yang berdampak langsung pada start-up.

“Inovasi menjadi elemen mendasar untuk mendesain kebijakan yang efektif dalam menumbuhkan perkembangan start-up maupun UMKM yang merupakan sektor krusial di sebuah negara,” kata Dong Chul.

“Lebih dari 80 persen lapangan pekerjaan di Korea disediakan oleh UMKM, dan saya yakin ekonomi Indonesia bisa lebih besar dari Korea,” sambungnya.

Tak hanya itu, Dong Chul meyakini, akan banyak start-up yang saat ini sedang merintis akan berkembang menjadi perusahaan besar ke depannya. Ia mencontohkan Google, Tesla, Samsung, dan Hyundai, yang ia yakini juga tumbuh dari UMKM sebelum menjadi pemain dunia seperti saat ini.

“Jadi, saya yakin bahwa suatu saat nanti perusahaan besar dunia bisa tumbuh dan berasal dari Indonesia,” ucapnya. (Hawa)

pasang iklan di sini