Peluang News, Jakart – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki mengajak agar seluruh pihak, termasuk Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk berkolaborasi mewujudkan target sasaran kebijakan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menuju Indonesia Emas pada 2045 mendatang.
Pasalnya, menurut Teten, sinergi antara KemenKopUKM dan BPKP ini sangat diperlukan khususnya untuk mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tanah air.
“Kita harus melakukannya bersama-sama dan harapannya ke depan UMKM bisa tumbuh. Untuk itu diperlukan berbagai inovasi yang harus dilakukan,” ucap Teten Masduki dalam Rapat Kerja BPKP di kawasan Bandung, Jawa Barat, Jumat (9/8/2024).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pemerintah sendiri telah menargetkan agar pendapatan perkapita pada 2045 nantinya dapat menjadi US$30.300 dari US$4.900 saat ini.
“Jadi, untuk tantangan terbesarnya yaitu mengenai bagaimana memastikan agar pelaku usaha kita yang saat ini sebanyak 99% adalah Usaha Mikro bisa bergeser naik ke Usaha Kecil dan Menengah dan terhubung ke dalam rantai pasok industri nasional,” jelas Teten.
“Apalagi, secara nasional, KemenKopUKM sendiri telah menetapkan 3 sasaran kebijakan 2045 yang di antaranya yaitu proporsi UKM harus bertambah dari 1,32% pada 2019 menjadi 8% pada 2045, rasio kewirausahaan nasional meningkat dari 2,86% di 2022 menjadi 8% pada 2045, dan rasio volume usaha koperasi terhadap PDB membesar dari 1,07% di 2021 menjadi 5% pada 2045,” paparnya.
Selain itu, Teten menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan berbagai piloting dan inisiasi program sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
“Inisiasi ini adalah tahapan yang harus dilewati untuk kita memiliki struktur ekonomi yang lebih kuat yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan kelas menengah, meningkatan pendapatan per kapita, dan memperkuat kemitraan rantai pasok antara UMKM, koperasi dan industri nasional,” tutur Teten.
Adapun bebeeapa fondasi yang dimaksud tersebut yaitu peningkatan rasio kewirausahaan nasional secara terencana melalui EntrepeneurHub.
“Karena melalui program EntrepeneurHub ini, KemenKopUKM dapat membidik anak-anak muda yang melek teknologi untuk menjadi entrepreneur yang hebat,” ucapnya.
Mengenai hal ini, ia menyampaikan, KemenKopUKM telah memberikan pembinaan terhadap 500 entrepreneur baru dan bekerja sama dengan sejumlah kampus ternama di dunia.
“Termasuk memberikan pengalaman dari negara-negara lain seperti Jepang, Korea, dan Belanda termasuk Australia itu ekosistem entrepreur dicetak dengan produk ekonomi baru menghubungkan antara riset inkubator di kampus dengan program entrepreneur-nya,” pungkasnya.