JAKARTA—-Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melantik tiga pejabat untuk mengisi kekosongan posisi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Madya Kementerian Koperasi dan UKM.
Mereka yang dilantik masing-masing, Hanung Harimba Rachman sebagai Deputi Bidang Pembiayaan, Eddy Satria sebagai Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha, dan Ahmad Zabadi sebagai Deputi Bidang Pengawasan.
Teten mengharapkan dengan dilantiknya tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang dilakukan dalam kondisi pandemi Covid-19, para pejabat ini mampu cepat beradaptasi dengan pekerjaan dan secara masif.
“Para pejabat melakukan gerakan perubahan yang signifikan untuk membantu Kementerian Koperasi dan UKM dalam menjalankan program-program antisipasi dampak Covid-19 terhadap pelaku UMKM,” kata Teten melalui keterangan resmi, Rabu, (6/5/20).
Para deputi ditargetkan melaksanakan beberapa
program antisipasi dampak Covid-19 untuk pelaku UMKM antara lain stimulus daya
beli produk UMKM dan koperasi, Belanja di Warung Tetangga dan restrukturisasi
dan subsidi suku bunga kredit usaha mikro.
“Kemudian restrukturisasi kredit khusus bagi koperasi
melalui LPDB-KUMKM dan juga program donasi masker,” ungkap Teten.
Usai pelantikan, Deputi Bidang Pengawasan Ahmad Zabadi
menegaskan jajarannya akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap koperasi.
Hingga saat ini koperasi telah memberikan dukungan kredit lebih dari Rp60 triliun kepada anggota dan masyarakat.
“Ini bukan sebuah angka yang
kecil,” ucap Zabadi.
Lanjut dia, pengawasan koperasi harus dilihat dari perspektif
kepercayaan publik dan kontribusi dalam melakukan pembiayaan. Pelaku usaha
mikro dan kecil masih perlu mendapat prioritas.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha
Eddy Satria mengakui tantangan membangun koperasi dan UMKM sangat besar di
tengah pandemi.
“Sektor ini harus tetap bisa berkontribusi
lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, dengan meningkatkan mutu
dan pemanfaatan teknologi untuk mempercepat ini semua,” ujar Eddy.
Sementara itu, Deputi Bidang Pembiayaan Hanung Harimba Rachman
menyampaikan memperkuat pembiayaan untuk UMKM dan koperasi dalam masa pandemi.
Pemulihan ekonomi setelah pandemi juga jadi rencana yang akan dimasukkan.
Jajarannya akan lebih banyak membantu UMKM dan koperasi terkait
masalah keuangannya. Tujuannya agar mereka bisa bertahan dan untuk ke depannya,
di masa pemulihan.
“Kami ingin turut andil dalam mempercepat recovery,
khususnya dari sektor pembiayaannya,” pungkas Hanung.