
PeluangNews, Bali-Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa pemerintah terus mengakselerasi pengoperasian Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih agar segera memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Tahap kedua yang sedang dijalankan adalah pengoperasian koperasi ini agar memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Budi Arie saat meninjau Koperasi Desa Tegal Harum, Denpasar, pada Jumat (8/8/2025).
Ia didampingi Staf Ahli Menteri Bidang Kebijakan Publik Koko Haryono dan Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Kemenkop Panel Barus. Hadir pula Direktur Utama ID Food Ghimoyo, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Denpasar Dewa Agung, serta Plt. Direktur Utama LPDB Krisdianto.
Budi Arie menjelaskan, hingga 21 Juli lalu, telah terbentuk 80.081 koperasi desa Merah Putih yang sudah mengantongi badan hukum. Menurutnya, koperasi ini memiliki peran strategis untuk memperkuat struktur ekonomi nasional.
“Fungsi Kopdes Merah Putih adalah untuk menjaga dan menekan inflasi, dan tujuan mulianya adalah mewujudkan amanat konstitusi,” tegasnya. “Ini juga untuk memenuhi cita-cita para pendiri bangsa agar koperasi menjadi soko guru perekonomian.”
Saat ini, sekitar seratus koperasi telah mulai beroperasi sebagai proyek percontohan. Pemerintah menargetkan seluruh koperasi desa Merah Putih di Bali bisa berjalan optimal akhir tahun ini.
“Kendala yang dihadapi bukan hambatan, melainkan tantangan, seperti sumber daya manusia, akses teknologi, pemahaman sistem koperasi, serta regulasi yang perlu disesuaikan,” jelasnya.
Budi Arie mencontohkan Koperasi Desa Tegal Harum sebagai model koperasi yang sudah melayani sekitar 13.000 warga dengan 3.500 keluarga. “Koperasi ini menyediakan kebutuhan pokok seperti minyak goreng, gula, garam, hingga kopi dari Toraja, Lampung, dan Kintamani,” terangnya.
Ia menekankan bahwa model koperasi ini bukan untuk bersaing dengan pasar, melainkan menciptakan keadilan ekonomi. “Ini milik rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” ucap Budi Arie.
Kopdes Merah Putih, tambahnya, juga berperan penting menstabilkan harga dengan memangkas rantai distribusi kebutuhan pokok. Pemerintah menargetkan 19 komoditas penting dapat disediakan koperasi dengan harga lebih terjangkau.
“Ini misi mulia untuk mewujudkan amanat konstitusi dan cita-cita para pendiri bangsa agar koperasi menjadi sokoguru perekonomian nasional,” tutupnya.