
PeluangNews, Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan bahwa koperasi akan menjadi instrumen utama dalam pelaksanaan Program Strategis Pemerintah (PSP), terutama melalui Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Menurutnya, koperasi tidak lagi hanya berfungsi sebagai lembaga ekonomi rakyat, tetapi juga sebagai mitra pemerintah dalam mempercepat realisasi program pangan, energi, dan pemberdayaan desa.
“Saat ini, kita memasuki era pembaruan gerakan koperasi, sebuah era di mana koperasi tidak boleh hanya menjadi organisasi administratif. Tetapi harus menjadi gerakan ekonomi rakyat yang modern, profesional, dan berdaya saing tinggi,” kata Ferry usai menghadiri Rapat Koordinasi Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah (P2SP) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (22/10).
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Kepala BP BUMN Dony Oskaria, serta sejumlah pimpinan kementerian dan lembaga lainnya.
Ferry menekankan bahwa seluruh pihak harus menjadi motor penggerak perubahan dalam memperkuat koperasi. “Kita ingin koperasi tidak hanya hadir di pinggiran ekonomi, tetapi berdiri sejajar dengan pelaku usaha besar dan menjadi bagian integral dari rantai pasok nasional, bahkan global,” ujarnya.
Ia menambahkan, pembangunan gudang dan gerai Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia kini sedang dilakukan oleh PT Agrinas Pangan Nusantara. “Saat ini, lahan untuk membangun Kopdes Merah Putih tersedia sekitar 1.000-an titik dan akan segera dibangun,” jelas Ferry.
Menkop menjelaskan bahwa proses identifikasi lahan untuk Kopdes/Kel Merah Putih masih berlangsung. “Targetnya, di akhir November sudah teridentifikasi seluruh lahan yang diperlukan,” ucapnya.
Untuk mencapai target pembangunan tersebut, Ferry mengakui diperlukan kerja keras. “Kita harus bisa mendapatkan 2.000 titik per hari agar semua selesai dibangun pada Maret 2026 mendatang. Terkait pembangunan ini, perlu dilakukan penyesuaian terhadap PMK 49 dan PMK 63,” ungkapnya.
Lebih jauh, Ferry menjelaskan bahwa kehadiran lebih dari 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai bagian dari program strategis pemerintah akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. “Sampai 14 September 2025, sudah tercatat sekitar 681 ribu orang terserap, dan sampai Desember 2025 kita targetkan di atas satu juta orang atau sekitar 1,385 juta,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah membuka rekrutmen untuk program Kopdes Merah Putih tahun 2025 sebanyak 9.104 posisi. “Di antaranya posisi Asisten Bisnis sebanyak 8.000 orang, Project Management Office (PMO) provinsi 76 orang, dan PMO kabupaten/kota sebanyak 1.028 orang,” tutup Ferry.