PeluangNews, Jakarta – Pelaku pengoplosan beras subsidi harus ditindak tegas. Dalam lima tahun terakhir, pengoplosan beras sudah merugikan negara hingga triliunan rupiah.
Demikian ditegaskan Menteri Koordinator (Menko) Pangan, Zulkifli Hasan saat ditemui di Koperasi Desa Merah Putih di Sinduadi, Sleman, DIY, Sabtu (19/7/2025).
“Ya, kalau ada yang rugikan rakyat, tindak tegas,” kata Zulkifli, menandaskan saat ditemui di Koperasi Desa Merah Putih di Sinduadi, Sleman, DIY, Sabtu (19/7/2025).
Menurut Zulkifli, beras oplosan membuat keuntungan tersendiri bagi produsennya. Dampak dari beras oplosan justru membuat rugi rakyat karena harus membeli beras dengan harga tinggi. Rakyat tidak tahu kalau ternyata beras yang dibelinya beras oplosan.
“Harga berasnya Rp14.500. Disubsidi jadi Rp12.500. Ada selisih Rp2.000 kan? Dicampur lalu dijual Rp13.500. Masih untung tapi rakyat dirugikan,” kata dia, seraya merinci
Menko Pangan mengutarakan adanya Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah munculnya beras oplosan.
Kehadiran KDMP ini nantinya akan menjadi infrastruktur pemerintah untuk menyalurkan bantuan subsidi beras ke masyarakat.
“Kalau pemerintah ada bantuan pangan, ada operasi pasar masuknya ke Koperasi Desa Merah Putih. Insya Allah aman,” ujarnya, meyakinkan.
“(Koperasi Desa Merah Putih) Di setiap desa ada, tiap kelurahan ada. Selama ini kita gak punya, bantuan (langsung) taruh ke pasar,” ucap Zulkifli.
Menteri yang biasa disapa Zulhas itu menambahkan, adanya KDMP ke depannya akan menjadi salah satu infrastruktur pemerintah untuk menggelar program pasar murah hingga pembagian sembako.
“Koperasi Desa Merah Putih itu menjadi salah satu infrastrukturnya pemerintah untuk pasar murah, bagi sembako, operasi pasar. Untuk pembagian-pembagian program-program sosial lainnya. Makanya kita akan cepat kerjakan,” imbuh Zulkifli, mengakhiri. []
