Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Kolaborasi Antara ASEAN dan GCG

Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Kolaborasi Antara ASEAN dan GCG/Dok. Peluang News-Hawa

Peluang News, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menekankan tentang pentingnya melakukan kolaborasi antara ASEAN dan Gulf Cooperation Council (GCC).

Menurutnya, hal ini dilakukan sebagai dua kekuatan ekonomi baru untuk masa depan.

“ASEAN dan GCC merupakan blok negara berkembang yang diharapkan dapat menjadi kekuatan ekonomi baru di masa depan,” kata Airlangga dalam kegiatan World Economic Forum (WEF) di Riyadh, Arab Saudi, Senin (29/4/2024).

Kemudian, Airlangga juga menjadi panelis pada sesi terkait “Labour Market for the Next Generation” dan menyampaikan opening remarks pada dialog strategis antar Pemerintah dan para ahli negara-negara ASEAN dan Gulf Cooperation Council (GCC).

Dalam kesempatan tersebut, ia menjadi panelis bersama dengan Minister of Industry, Trade, and Investment of Nigeria, Doris Anite; CEO Crescent Enterprises, UAE and Young Global Loeader, Badr Jafar; Founder and Chairman DAMAC International  UAE, Hussain Sajwani; dan Vice Chairman, Global Public Sector Citi, Jay Collins.

Adapun acara yang diselenggarakan selama dua hari tersebut mempertemukan lebih dari seribu pemimpin dunia, dan para ahli dari berbagai bidang mulai dari Pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, filantropis, lembaga keuangan internasional, hingga lembaga swadaya Masyarakat (NGO), untuk bersama membahas isu-isu penting yang dihadapi dunia saat ini.

Isu-isu tersebut yakni di antaranya peningkatan kerja sama ekonomi global, transisi energi, tenaga kerja, kerja sama regional, dan digitalisasi, yang diharapkan ke semuanya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara inklusif.

Sebagai informasi, pertemuan WEF kali ini memiliki tiga fokus yang menjadi tema utama, yang pertama yaitu berfokus pada “A Compact for Inclusive Growth” yang membahas tentang dampak transformasi termutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), perkembangan ekonomi digital secara umum, kurangnya indeks pembangunan manusia, disparitas dan kemiskinan dalam perkembangan inovasi, sumber daya manusia, dan wirausaha.

Kemudian yang kedua yaitu “Catalizing Action on Energy for Development” yang mengajak para ahli berbagai bidang untuk mengidentifikasi solusi finansial, teknologi, dan kebijakan untuk meningkatkan penggunaan energi bersih sebagai alat untuk mendukung pembangunan yang merata.

Lalu, yang ketiga yaitu “Revitalizing Global Collaboration” yang bertujuan memperkuat inisiatif misi kemanusiaan, termasuk potensi kerja sama dan aksi bersama untuk memitigasi dampak eskalasi geopolitik saat ini.

Exit mobile version