
Peluang News, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, penyaluran bansos sudah tepat sasaran.
Sebab, pemerintah sudah memanfaatkan sistem Registrasi Sosial Ekonomi atau Regsosek.
Lewat sistem itu, lanjut dia, pemerintah mencatat tingkat kesejahteraan dan kondisi ekonomi masyarakat sehingga bisa mendapatkan data target penerima bansos lebih akurat.
“Regsosek itu sebagian sudah dipakai, termasuk di dalam bantuan-bantuan, termasuk bantuan pangan beras,” ujar Airlangga, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Minggu (23/6/2024).
Terkait dengan adanya temuan yang menyebutkan, penyaluran bansos tidak tepat sasaran, Airlangga mengatakan hal itu perlu ditelusuri kembali. Ia meminta kepada Bappenas untuk merinci data kesalahan penyaluran tersebut.
“Mesti dicek lagi, errornya di mana, harus ada detailnya,” kata dia.
Hanya, Airlangga enggan menyebutkan adanya kesalahan dalam penyaluran bansos oleh pemerintah. Perbaikan data penyaluran bansos diklaim terus dilakukan pemerintah.
“Kata siapa salah sasaran? kalau saya bilangnya tepat sasaran. Jadi Menko bilang tepat sasaran, kalau ada salah dikit ya dibenerin,” tuturnya.
Penegasan Menko Airlangga menjawab Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa yang menyatakan
angka penyaluran bansos tidak tepat sasaran mencapai 46% dari total penyaluran.
Ia mencontohkan masih terdapat eselon I di lingkup kementeriannya yang terdaftar sebagai penerima bansos.
Kementerian Sosial menepis isu pejabat eselon 1 di Kementerian PPN/Bappenas menerima bantuan sosial. Karena itu, Kemensos meminta Suharso Monoarfa untuk memberikan nama-nama pejabat yang terdaftar sebagai penerima Bansos tersebut.
“Makanya, sudah daripada banyak perdebatan lebih baik sebutkan saja. Nanti kami juga bisa tau siapa yang usulkan nama itu,” ujar Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kemensos Don Rozano Sigit Prakoeswa, Jumat (21/6/2024). []