hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Menko Airlangga: Pemerintah Optimistis 2026 Jadi Tahun Percepatan Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Dok
Ist

PeluangNews, Jakarta – Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah optimistis bahwa 2026 akan menjadi tahun percepatan ekonomi.

“Risiko yang dihadapi bukan lagi downside risk, tetapi sudah bergeser menjadi upside risk. Artinya, peluang pertumbuhan lebih tinggi semakin besar, didorong oleh konsumsi, stabilitas suku bunga, serta aktivitas industri yang ekspansif,” kata Airlangga dalam Rapat Pimpinan Nasional KADIN, di Park Hyatt, Jakarta, Senin (1/12/2025).

Dia mengungkapkan, tahun 2025 sebagai whirlwind year, yakni periode yang dipenuhi berbagai gejolak dan dinamika cepat.

Tantangan global yang terus berubah menuntut Indonesia untuk lebih sigap dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan.

Rangkaian krisis global saling bertumpuk dan menciptakan tekanan besar bagi ekonomi dunia. Perang tarif antara negara besar, konflik Israel–Iran, krisis berkepanjangan di Gaza, serta perang Rusia–Ukraina menjadi penyebab utama tingginya ketidakpastian.

“Tahun 2025 ini adalah tahun kita sebut whirlwind year. Kita lihat di tahun penuh ketidakpastian ini kita sebut juga sebagai headwind. Berbagai gejolak terutama di tahun ini adalah gejolak akibat perang tarif, kemudian Perang Israel dengan Iran, Gaza belum selesai, kemudian juga Ukraina belum selesai,” kata Airlangga.

Tetapi di tengah tekanan tersebut, Indonesia dinilai mampu menjaga daya tahan ekonomi. Stabilitas makro terjaga, konsumsi tetap positif, dan nilai tukar relatif lebih stabil dibandingkan banyak negara emerging lainnya.

Fundamental ekonomi RI cukup kuat untuk menghadapi gejolak global yang masih belum menunjukkan tanda mereda.

“Kita melihat ekonomi sebetulnya sudah kita restart dengan di kuartal ketiga antara lain tingkat suku bunga mulai dipotong dan BI memotong tingkat suku bunga 125 basis point tahun ini dan ini juga mendorong perekonomian sudah mulai di restart,” ucap Menko Airlangga.

Meski 2025 penuh tantangan, Airlangga menyampaikan bahwa proses restart ekonomi Indonesia sudah terlihat sejak kuartal III.

Kombinasi kebijakan moneter dan fiskal yang agresif yang dilakukan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan yang menggelontorkan dana sekitar Rp 200 triliun, dinilai Airlangga, mampu mendorong penguatan ekonomi dalam negeri.

Dia mengatakan bahwa dampaknya mulai terlihat pada kenaikan aktivitas manufaktur nasional. Purchasing Managers’ Index (PMI) kembali ekspansif dan pada November mencapai 53,3 level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Permintaan dalam negeri juga meningkat, tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen yang mencapai 121,2 serta Mandiri Spending Index yang menembus 312.

“Kita lihat aktivitas manufaktur ekspansif dan impresif. Tahun ini sudah naik ke 53,3 per November hari ini diumumkan artinya ini akibat dari permintaan dalam negeri yang cukup tinggi, kemudian kita lihat indeks keyakinan konsumen itu 121,2% basisnya 100, kalau kita menggunakan mandiri spending index itu juga sudah 312,” kata Airlangga.[]

pasang iklan di sini