hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Menko Airlangga Paparkan Key Sectors dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Menko Airlangga Paparkan Key Sectors dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Inklusif/Dok. Peluang News-Hawa

Peluang News, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian mengungkapkan, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 143 Tahun 2024, Kemenko Perekonomian memilki tugas untuk menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan pemerintahan di bidang perekonomian.

Untuk itu, Kemenko Perekonomian menetapkan tifa Indikator Sasaran Kinerja Utama pada Rancangan Teknokratik Rencana Strategis 2025-2029, yang terdiri atas Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Inflasi dan Tingkat Pengangguran Terbuka.

Ketiga indikator tersebut akan dikawal oleh Kemenko Perekonomian dan Kementerian/Lembaga yang dikoordinasikan.

Airlangga menjelaskan, pada 2025 nanti, target pertumbuhan ekonomi sudah ditetapkan antara Pemerintah dengan DPR sebesar 5,2%, inflasi di rentang 2,5±1%, serta tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,5% sampai dengan 5,0 persen.

“Dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025, Pemerintah akan berfokus untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Airlangga Hartarto dalam Rapat Rencana Kerja dan Anggaran di Banggar DPR RI, dikutip Selasa (3/12/2024).

“Bahkan, Kemenko Perekonomian secara langsung akan mendukung Prioritas Nasional yakni mendorong kemandirian bangsa, meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas dan kewirausahaan, memperkuat pembangunan sumber daya manusia, melanjutkan hilirisasi dan mengembangkan industri berbasis sumber daya alam, serta pemerataan ekonomi, dan pemberantasan kemiskinan,” tambahnya.

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan bahwa guna mencapai pertumbuhan ekonomi 8% di 2028-2029, maka dibutuhkan key drivers berupa menjaga tingkat konsumsi di level 5-6%, pertumbuhan investasi di kisaran 10%, dan pertumbuhan ekspor di kisaran 9 persen.

“Key drivers tersebut perlu didorong melalui key sectors berupa manufaktur (hilirisasi), jasa, pariwisata, konstruksi/ perumahan, ekonomi digital, semikonduktor, dan ekonomi hijau (transisi energi),” ujar Airlangga.

“Oleh karena itu, Kemenko Perekonomian bersama Kementerian/Lembaga telah menyusun Quick Win, yang akan diprioritaskan pada penguatan industri, sistem logistik, peningkatan ekspor, pengembangan kawasan ekonomi, transformasi ekonomi digital, pengembangan pariwisata, dan peningkatan produktivitas tenaga kerja,” sambungnya.

pasang iklan di sini