checkup-dokter keuangan
checkup-dokter keuangan
octa vaganza

Menko Airlangga Dukung Pengembangan SDM Guna Optimalkan Potensi Ekonomi Digital

Menko Airlangga Dukung Pengembangan SDM Guna Optimalkan Potensi Ekonomi Digital/Dok. Peluang News-Hawa

Peluang News, Jakarta – Dalam menghadapi kondisi geopolitik dan ketidakpastian global saat ini, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia akan terus berupaya untuk menjaga konsistensi perekonomian nasional.

Menurutnya, upaya ini salah satunya dilakukan dengan mengoptimalkan berbagai mesin pertumbuhan, termasuk hilirisasi di Indonesia.

“Dengan dukungan investasi berbagai pihak, hilirisasi nikel yang dilakukan pemerintah telah mampu memberikan nilai ekonomi dengan capaian ekspor pada tahun 2023 lalu sebesar lebih dari USD 30 miliar,” ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto di Jakarta, Sabtu (3/8/2024).

Kendati demikian, ia mengatakan, mesin-mesin pertumbuhan ekonomi baru masih sangat dibutuhkan megingat adanya berbagai tantangan perkembangan teknologi di masa mendatang atau ekonomi digital.

Ia menjelaskan, ekonomi digital Indonesia sendiri saat ini telah mencapai sebesar USD80 miliar dan diproyeksikan akan terus meningkat.

Mempertimbangkan potensi tersebut, maka diperlukan upaya dalam mendorong penciptaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri di masa mendatang.

“Jadi, kalau kita bicara ekonomi digital, kita perlu punya SDM, karenanya kita perlu lebih banyak mahasiswa untuk diberi kesempatan belajar di Tsinghua, terutama dalam kondisi geopolitik dan tantangan Artificial Intelligence (AI) dan AI generatif saat ini. Saya rasa ini adalah saat yang tepat bahwa saat ini kita mempunyai fasilitas yang ada di Kura Kura Bali,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa Indonesia juga tengah menargetkan untuk menjadi negara maju pada tahun 2045 mendatang.

Pada saat itu, maka kata Airlangga, Indonesia diperkirakan akan memiliki sekitar 320 juta penduduk dengan pendapatan per kapita sekitar USD26.000, sehingga ekonomi Indonesia diperkirakan dapat mencapai sekitar USD9 triliun.

Untuk itu, dibutuhkan pusat pendidikan yang berkualitas terutama di bidang inovasi dan teknologi, salah satunya melalui Tsinghua University.

Dengan memperhatikan hal tersebut, ia menerangkan bahwa perlu adanya penambahan kuota kesempatan belajar di Tsinghua University bagi mahasiswa Indonesia yang saat ini hanya sebesar 50 mahasiswa agar program tersebut dapat berjalan lebih inklusif, terlebih mempertimbangkan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dan terdapat proyeksi terjadinya bonus demografi pada beberapa tahun mendatang yang perlu untuk dioptimalisasi.

Berkaitan dengan digitalisasi tersebut, Airlangga juga menuturkan bahwa saat ini terdapat kebutuhan komoditas digital seperti semikonduktor.

Dalam rangka mencukupi kebutuhan tersebut, maka perlu adanya SDM yang kompeten untuk melakukan desain microchip dan dukungan untuk mendorong kemampuan SDM semikonduktor.

“Apalagi, Indonesia sendiri menjadi basis untuk kendaraan listrik, sel bahan bakar, baterai, dan ke depan akan didorong untuk optimalisasi potensi semikonduktor. Untuk itu, ketersediaan SDM dan pusat pertukaran untuk pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pada bidang tersebut,” terang Airlangga.

“Maka dari itu, kami harap dukungan Tsinghua untuk mengembangkannya dan memperbolehkan pelajar dari Indonesia belajar di Tsinghua atau sebaliknya pelatihan untuk para pelatih. Bukan untuk kursus singkat, tetapi untuk waktu-waktu tertentu di universitas. Jadi saya pikir itulah hal berikutnya yang ingin saya kerjakan,” tambahnya.