
Peluangnews, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, perekonomian domestik Indonesia masih berdaya tahan dan baik. Hal itu dikonfirmasi oleh aktivitas konsumsi dalam negeri yang terjaga dan aktivitas produksi yang masih terbilang kokoh.
“Aktivitas konsumsi masih terjaga dan aktivitas produksi masih cukup kuat,” ujar Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN di kantornya, Jakarta, Jumat (15/12/2023).
Sisi konsumsi msyarakat yang terjaga, jelas Menkeu Sri, dapat terlihat dari indeks keyakinan masyarakat (IKK) di angka 123,6 pada November 2023. Angka indeks tersebut berada di zona optimis dan mencerminkan keyakinan masyarakat dalam melakukan aktivitas konsumsi.
Selain itu, penjualan kendaraan pada November 2023 membaik dibanding bulan sebelumnya. Itu terlihat dari pertumbuhan penjulan sepeda motor yang tercatat -2,8%, lebih baik dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh -4,0%.
Kemudian penjualan kendaraan roda empat tercatat tumbuh -7,5% pada November 2023. Itu masih lebih baik dibanding bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh -13,8%. Kemudian indeks penjualan riil juga mengalami pertumbuhan 2,9% pada November 2023.
“Jadi ini hal positif di saat kita terus melihat tren ekonomi global yang masih penuh guncnangan yang bisa mengancam permintaan domestik,” kata Sri Mulyani.
Selain konsumsi yang terjaga, aktivitas produksi dalam negeri disebut masih cukup kuat. Hal itu, kata Sri Mulyani tercermin dari beberapa indikator seperti Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur, konsumsi listrik untuk bisnis dan industri, dan konsumsi semen.
PMI manufaktur Indonesia pada 2023 berada di angka 51,7, berada di zona eskpansi selama 27 bulan berturut-turut. Kemudian konsumsi listrik untuk bisnis tercatat naik 14% dan konsumsi listrik untuk bisnis naik 6,7%.
Sementara konsumsi semen mengalami pertumbuhan dua digita pada Oktober 2023, yakni, 17,9%. “Semen ini terkait debgan akseslerasi proyek infrastruktur pemerintah yang sampai akhir Desember masih berjalan, seiring penyelesaian proyek dan kesempatan pemerintah membayar kontrak dalam dua minggu ke depan,” ucap Sri Mulyani. (Aji)
Baca Juga: Menkeu Tambah Anggaran Subsidi Energi Rp 1,3 Triliun