hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Menkeu Prediksi Setoran Pajak Minus Rp87,1 Triliun

JAKARTA—-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan setoran pajak bakal minus Rp87,1 triliun dari target akhir tahun. Jumlah ini meningkat dari proyeksi sebelumnya, yakni hanya Rp53,3 triliun.

Sri Mulyani memperkirakan penerimaan pajak 2021 hanya  mampu mencapai 92,9% dari target yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar Rp 1.229,6 triliun.

Indikasinya tampak pada realisasi penerimaan pajak sepanjang semester I-2021 sebesar Rp557,8 triliun atau baru terealisir 45,36% dari target akhir tahun ini. Namun dibandingkan outlook Kemenkeu terbaru sebesar Rp1.142,5 triliun, pencapaian tersebut sudah setara dengan 48,82%.

“Secara year on year masih tumbuh 6,6%, jumlahnya tidak seperti pertumbuhan yang diharapkan dalam APBN.  Sementara bea cukai dan pnbm  mencapai 99,5% dari target,” kata Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (23/8/21).

Shortfall penerimaan pajak  makin melebar diakibatkan oleh dampak pandemi virus corona terhadap perekonomian yang makin tertekan.  Hal itu imbas kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)  yang menghambat aktivitas masyarakat.

Pada semester II-2021, dia memprediksi  tekanan Covid-19 akan semakin terlihat terhadap penerimaan utama negara tersebut. Pasalnya pemerintah mulai memberlakukan PPKM darurat untuk menekan laju penyebaran varian delta sejak 3 Juli 2021 hingga saat ini.

“Sementara penerimaan pajak untuk beberapa sektor yang mulai cepat pulih dan ada sektor yang pulihnya terlambat selama pandemi virus corona. Untuk sektor manufaktur dan perdagangan begitu kegiatan ekonomi pulih maka kinerjanya akan terus membaik,” papar Menkeu

Sepanjang semester I-2021 penerimaan pajak pada sektor industri pengolahaan tumbuh positif 5,7% yoy, sedangkan perdagangan tumbuh 11,4% yoy.  Hanya saja sektor perdagangan sangat sensitif terhadap varian delta.

Sementara untuk sektor konstruksi dinilainya belum pulih sejak semester I-2021 sebab masih kontraksi 16% yoy padahal tahun lalu kontraksi 11,4%. Begitu pula untuk sektor jasa keuangan masih relatif mengalami tekanan pada Januari-Juni 2021 yang minus 3,9% yoy.

Untuk sektor informasi dan komunikasi justru meningkat selama pandemi dengan setoran pajak per semester I-2021 tumbuh 15,8% yoy.

Lalu, penerimaan pajak pada sektor transportasi dan pergudangan di semester I-2021 sangat terpengaruh adanya varian delta dengan realisasi yang minus 1,1% yoy. Terakhir, sektor pertambangan di periode sama minus 8,1% secara tahunan.

pasang iklan di sini