hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Menjelang PSBB, Pemkot Bandung Luncurkan Program Komunitas BBB

BANDUNG—-Pemerintah Kota Bandung meluncurkan program Kegiatan Komunitas Bandung Bangkit Bersama (BBB) dalam rangka Pelaksanaan Program Pencegahan Mandiri Penyebaran Covid-19 di halaman Kantor Kecamatan Cicendo, Jalan Purabaya, Kota Bandung, Senin (20/4/20). 

Pada kegiatan yang dihadiri Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil ini, diserahterimakan bantuan dari berbagai pihak berupa 200 pakaian Hazmat, 500 masker, 30 unit toren disinfektan, 50 alat rapid test, wastafel, dan alat penyemprot disinfektan.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, virus corona dikeroyok bersama-sama. Penanganan virus corona tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi harus melibatkan seluruh warga negara Indonesia termasuk warga Kota Bandung.

“Bangkit Bersama ini artinya kita akan bersama-sama mengeroyok melawan Covid-19 ini,” ujar wali kota yang akrab disapa Mang Oded ini.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara resmi mengumumkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) wilayah Bandung Raya (Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang) dimulai pada 22 April 2020 selama dua pekan. Hal itu ia sampaikan setelah pengajuan PSBB Bandung Raya disetujui Kementrian Kesehatan pada Jumat (17/4/20). 

Sedangkan Koordinator Bandung Bangkit Bersama, Ipong Witono mengatakan, sebagai warga yang ingin berkontribusi di saat wabah Covid-19.

“Pilihan Kecamatan Cicendo merupakan hasil diskusi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Nasional, Provinsi, dan Kota untuk memulihkan Cicendo yang jadi wilayah penyebaran terbanyak di Kota Bandung,” katanya.

Cicendo, lanjutnya, merupakan model komplit karena ada bandara, stasiun, GOR, pasar, dan ada kelompok sosial dari bawah sampai atas. “Jadi kami mendorong untuk Bangkit Bersama,” lanjutnya.

Berdasarkan Data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, Kecamatan Cicendo menjadi wilayah dengan kasus positif terbanyak, yakni 20 kasus (per 19 April 2020). Kecamatan Cicendo saat ini menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Berdasarkan Data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, Kecamatan Cicendo menjadi wilayah dengan kasus positif terbanyak, yakni 20 kasus (per 19 April 2020). Kecamatan Cicendo saat ini menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil mengatakan, Bandung Bangkit Bersama bisa membuktikan sebelum dan sesudah bantuan seharusnya bisa terjadi perbaikan yang signifikan.

“Terpilihnya Kecamatan Cicendo ini karena masuk zona merah, dengan hadirnya PSBB selama 14 hari dengan bantuan dari Pemerintah dan komunitas ini harusnya jadi percontohan bagi wilayah lain. Itu harapannya,” katanya.

Sedangkan Koordinator Bandung Bangkit Bersama, Ipong Witono mengatakan, sebagai warga yang ingin berkontribusi di saat wabah Covid-19. “Pilihan Kecamatan Cicendo merupakan hasil diskusi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Nasional, Provinsi, dan Kota untuk memulihkan Cicendo yang jadi wilayah penyebaran terbanyak di Kota Bandung,” katanya.

Cicendo, lanjutnya, merupakan model komplit karena ada bandara, stasiun, GOR, pasar, dan ada kelompok sosial dari bawah sampai atas. “Jadi kami mendorong untuk Bangkit Bersama,” lanjutnya.

Menurut Ipong, kegiatan Bandung Bangkit Bersama dimulai dari rekan-rekan aktivis kemanusiaan, pengusaha, dan para tokoh, serta Pos Gabungan Siaga Bencana Jabar yang merupakan gabungan organisasi relawan Se-Jabar.

“Kami juga mendukung tenaga medis dengan dua Puskesmas dan tiga Rumah Sakit di wilayah ini,” katanya.

Pihaknya juga membantu warga yang kesulitan untuk menyediakan tempat isolasi mandiri bekerja dengan hotel. Terutama bagi warga yang rentan di usia tertentu atau memiliki penyakit bawaan untuk dipisahkan, serta melakukan rapid test.

“Ada juga Gerakan Lumbung Pangan Virtual, yang mendorong masyarakat menyumbang atau sebagai backup bagi yang membutuhkan. Kami berharap wilayah terdampak akan pulih dengan kemampuan dirinya sendiri, pelan pelan bisa merasa terbantu,” harapnya.

BBB didukung sekitar 400 relawan pendamping sosial terlatih akan terlibat mendampingi warga yang membutuhkan pendampingan, seperti paramedis, relawan yang bertugas, keluarga penderita. 
Gerakan ini sebagai satu di antara model memberdayakan potensi masyarakat agar bisa cepat bangkit dengan kekuatan dan potensi sendiri. 

pasang iklan di sini