Menhut Lepas Ekspor 9 Ton Hasil Produk Hutan Dari Pati ke Jepang

belasan UKM Mitra Binaan LPEI Tembus Pasar Kanada
Ilustrasi | Dok.Ist

Peluang News, Jakarta – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melepas ekspor hasil wanatani atau agroforestri ke Jepang. Hasil Produk Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) KTH Sukobubuk Rejo, Pati, Jawa Tengah, itu total 9 ton senilai Rp 989 juta.

Pelepasan ekspor hasil agrofrestri dilakukan Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni di Kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta, Selasa (28/10/2024).

Produk yang diekspor meliputi petai sebanyak 500 kilogram serta komoditas hasil hutan bukan kayu seperti jengkol, cabai rawit orange, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, daun salam, bunga pepaya, kelapa parut, nangka muda rebus dan daun singkong rebus.

“Pagi hari ini berbangga hati, bersuka cita bahwa apa yang ditanam,  beberapa waktu lalu sekarang sudah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat yaitu program perhutanan sosial. Ini satu contoh di Sukobubuk Rejo, Pati dengan perhutanan sosial sekitar 100 hektare. Sekarang petani hutan di Pati sudah bisa mengekspor agroforestri,” kata Raja Juli.

Dia mengatakan produk petai yang dihasilkan merupakan hasil dari program Kebun Bibit Rakyat (KBR) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) sebagai bentuk kolaborasi bersama pemulihan lahan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL).

Dalam setiap dua minggu, KPS akan secara rutin melakukan ekspor komoditas agroforestri ke Jepang.

“Alhamdulillah ini satu kontainer, per dua minggu nanti sudah bisa dikirim dua kontainer. Tadi saya bicara dengan beberapa teman-teman, di banyak negara juga permintaan yang sudah ada,” ujarnya.

Pelepasan ekspor komoditas agroforestri hasil produksi KPS Sukobubuk Rejo, Pati ke Jepang ini difasilitasi oleh PT Asha Nouva International Indonesia dengan Sariraya Co.Ltd Japan.

Kedua perusahaan itu telah menjalin kerja sama dengan Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan.

Menhut menambahkan pihaknya akan mengembangkan 4 juta hektare area yang akan dijadikan sebagai lokasi perhutanan sosial secara terintegrasi dengan mengedepankan kualitas serta bekerja sama dengan koperasi dan perbankan untuk mengembangkannya. []

Exit mobile version