Mengusung Visi 2030 Menjadi Koperasi Terbaik di Indonesia

Roadmap jangka panjang pengembangan usaha KMM telah disusun dimana nantinya setiap kantor cabang ditarget mendapatkan anggota sebanyak 1.000 orang. Jumlah kantor cabang diproyeksi sebanyak 240 kantor yang tersebar di seluruh provinsi dengan 2.200 karyawan.

Ketua KSP Makmur Mandiri Tumbur Naibaho-Foto: Istimewa.

Tekad besar sudah dicanangkan KSP Makmur Mandiri (KMM) untuk menjadi koperasi terbaik di tanah air pada 2030.  Untuk merealisasikannya, koperasi besar berprestasi itu telah menyiapkan strategi jitu.  Penetrasi pasar dengan menggenjot jumlah anggota di setiap kantor cabang dan peningkatan kualitas layanan menjadi kunci utama yang akan dilakukan.

Tumbur Naibaho, Ketua Pengurus KMM mengungkapkan, visi 2030 itu dirilis untuk menularkan cara-cara berkoperasi yang benar agar sokoguru ekonomi dapat lebih bertaji dalam menopang pertumbuhan ekonomi sekaligus mengangkat kesejahteraan anggota. “Sampai 2030 kami menargetkan jumlah anggota di setiap kantor cabang dikisaran 1.000 orang, meningkat dibanding saat ini sekitar 500-600 anggota,” ujar Tumbur.

KMM menyadari dukungan anggota sangat penting untuk pertumbuhan usaha berkelanjutan. Dengan bertambahnya jumlah anggota maka modal koperasi akan semakin kokoh. Oleh karenanya, setiap kantor cabang akan digenjot untuk merekrut sebanyak mungkin masyarakat agar bergabung menjadi anggota koperasi.

Sejalan dengan target penambahan anggota, kata Tumbur, KMM juga akan menambah jaringan kantor cabang menjadi 240 kantor di 2030. Selain itu, sebaran kantor juga akan ada di seluruh provinsi di tanar air untuk memudahkan anggota mengakses layanan koperasi. Melalui penambahan kantor cabang itu diharapkan nantinya jumlah anggota mencapai 240 ribu orang.

Jangkauan layanan yang bertambah luas itu membutuhkan penambahan karyawan menjadi 2.200 orang dari saat ini sebanyak 1.500 orang. Ini dilakukan untuk menjaga kualitas layanan KMM  yang selama ini dinilai oleh anggota sangat baik.

Untuk diketahui, pada Desember ada 8 kantor cabang baru yang akan dibuka yakni KMM 181 cabang Samosir 13 Hatoguan, KMM 182 cabang Taput 4 Sipahutar, KMM 183 cabang Dairi 3 Sitinjo, KMM 184 cabang Babelan Bekasi, KMM 185 cabang Garut 2 Cikajang, KMM 186 cabang Depok 2 Sukmajaya, KMM 187 cabang Teluk Naga Tangerang, dan KMM 188 cabang Kupang, NTT.

“Penambahan kantor cabang  di akhir tahun ini diharapkan berdampak pada kenaikan jumlah anggota, aset dan SHU. Hal ini sudah kami tekankan pada seluruh pimpinan kantor cabang KMM,” ungkap Tumbur.

Melalui pembukaan kantor cabang baru tersebut, sampai akhir 2023 jumlah kantor cabang KMM mencapai 188 kantor. Sementara jumlah aset pada tahun ini ditargetkan sebesar Rp1,3 triliun, anggota sebanyak 120.000 orang, dan SHU sebesar Rp22 miliar.

Penambahan kantor cabang itu telah melalui sejumlah pertimbangan yang matang seperti potensi ekonomi daerah, prestasi kantor cabang setempat yang sudah lebih ada, maupun budaya masyarakat setempat. Dengan pertimbangan obyektif tersebut, usaha KMM diyakini dapat bertumbuh pesat.

Visi KMM 2030 akan dibarengi dengan komitmen implementasi tata kelola yang semakin baik. Ini untuk memastikan pengelolaan usaha sesuai dengan regulasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Dalam mengembangkan usaha kami senantiasa mematuhi peraturan pemerintah yang berlaku sebagai wujud dari komitmen melaksanaan tata kelola yang baik,” tegas Tumbur.

Selama ini KMM merupakan satu dari 100 koperasi besar yang konsisten dalam melaksanakan regulasi. Ambil contoh dalam implementasi Permenkop UKM No.8 Tahun 2023 yang belum ini diundangkan. Dalam aturan anyar tersebut, koperasi diwajibkan menerapkan batas atas suku bunga kredit sebesar 24% dan tabungan sebesar 9%.

Penerapan batas atas suku bunga kredit maupun tabungan itu bertujuan untuk pertumbuhan usaha koperasi yang berkelanjutan. Dengan suku bunga kredit tersebut, diharapkan koperasi tetap mendapatkan profit dan tidak memberatkan anggota dalam membayar angsuran. Begitu pula dengan batas atas suku bunga tabungan atau simpanan agar tidak terjadi perang suku bunga yang dapat merugikan usaha koperasi di masa mendatang.

Berkaca dari pengalaman koperasi yang gulung tikar, suku bunga simpanan yang terlalu tinggi memang dapat menarik minat anggota untuk menyetorkan dananya jor-joran. Namun hal ini bukan berarti tanpa risiko. Sebab, koperasi harus mengerek suku bunga kredit agar bisa membayar imbal hasil kepada anggota penyimpan.

Menurut Tumbur, komitmen menjalankan aturan ini seharusnya dimiliki oleh setiap koperasi. Sehingga koperasi akan semakin dipercaya oleh anggota dan masyarakat. Ia juga menekankan perlunya penegakan hukum (law enforcement) dari pemerintah jika ada koperasi bandel yang tidak taat aturan tersebut. “Kami berharap semua koperasi taat aturan main dan pemerintah dapat memberikan sanksi kepada koperasi yang melanggar regulasi tersebut,” ujarnya.

Untuk merealisasikan visi 2030, KMM juga terus membangun budaya kerja digital minded. Ini sejalan dengan tren digitalisasi yang semakin meningkat dalam seluruh aspek mulai dari pembayaran transportasi, belanja, dan aktivitas lainnya.

Salah satu internalisasi budaya digital yang akan dikembangkan pada tahun depan adalah pembayaran gaji karyawan melalui aplikasi Makmur Mandiri Mobile. Perubahan sistem pembayaran gaji ini diharapkan akan membiasakan karyawan untuk bertransaksi secara digital dan meningkatkan efisiensi.

Untuk mendukung hal tersebut, saat ini pengembangan infrastruktur teknologi terus dilakukan. Selain itu, sosialisasi perubahan sistem pembayaran gaji itu juga dilaksanakan agar karyawan merasa nyaman.

KMM juga terus melaksanakan pendidikan perkoperasian kepada anggota. Dengan begitu, anggota dapat mengetahui hak dan kewajibannya.  Peningkatan kompetensi karyawan secara rutin dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Ini bertujuan untuk memberikan layanan prima kepada anggota. “Karyawan merupakan ujung tombak koperasi dalam melayani anggota sehingga pelayanannya harus prima. Oleh karenanya, kompetensi karyawan terus kami tingkatkan,” pungkas Tumbur.

Visi 2030 yang diusung KMM cukup realistis dengan melihat perkembangan usaha sejauh ini. Antusiasme masyarakat untuk bergabung menjadi anggota juga meningkat yang menjadi penanda bahwa KMM semakin dipercaya. Dengan tekad menjadi yang terbaik, praktik berkoperasi yang benar akan menjadi kesadaran kolektif di gerakan koperasi Indonesia. (Kur).

Exit mobile version